3 Elite Demokrat dan 1 PPP Yang Ngomong, Inikah Pertanda Demokrat Gabung PDIP Usung Ganjar Pranowo? - DEMOCRAZY News
POLITIK

3 Elite Demokrat dan 1 PPP Yang Ngomong, Inikah Pertanda Demokrat Gabung PDIP Usung Ganjar Pranowo?

DEMOCRAZY.ID
September 08, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
3 Elite Demokrat dan 1 PPP Yang Ngomong, Inikah Pertanda Demokrat Gabung PDIP Usung Ganjar Pranowo?



DEMOCRAZY.ID - Pertanda dan sinyal Partai Demokrat gabung PDIP usung Ganjar Pranowo makin menguat.


Sebelumnya, beberapa elite Demokrat juga sudah melontarkan sinyal Partai Demokrat gabung PDIP usung Ganjar Pranowo. Kini, sinyal Demokrat gabung PDIP usung Ganjar Pranowo makin menguat.


Hal itu didasarkan pada pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi.


Seperti diketahui, PPP awalnya membangun koalisi bersama Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).


Akan tetapi koalisi tersebut buyar setelah PPP gabung PDIP dukung Ganjar Pranowo.


Sementara Golkar dan PAN memilih gabung Partai Gerindra dukung Prabowo Subianto.


Kepada wartawan, Arwani Thomafi menyatakan akan ada partai politik bergabung dukung Ganjar Pranowo dalam waktu dekat ini.


Meski begitu, Arwani masih enggan mengungkap indetitas parpol dimaksud.


"Ada memang partai politik yang membuka pembicaraan untuk bergabung bersama kami," ungkap Arwani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 7 September 2023.


Ia menyakini, parpol tersebut akan menambah kekuatan elektoral Ganjar Pranowo untuk memenangkan Pilpres 2024.


"Ada juga sosok yang menurut beberapa teman juga berpeluang untuk memperkuat posisi Mas Ganjar," kata Arwani.


Arwani juga masih enggan mengiyakan bahwa parpol dimaksud itu adalah Partai Demokrat.


Karena itu, ia meminta publik agar bersabar sampai pada waktunya nanti diumumkan kepada khalayak.


"(Demokrat?) Ya, nanti. Itu aja," tandas Arwani.


Untuk diketahui, Demokrat sebelumnya bergabung bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai capres.


Namun kemudian Demokrat memilih hengkang setelah sosok cawapres Anies Baswedan adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.


Padahal sebelumnya PKB bergabung dengam Gerindra mengusung Prabowo Subianto.


Sementara PKS yang selama ini memiliki kedekatan dengan Demokrat, memilih tetap berada di barisan pengusung Anies Baswedan.


Dengan demikian, hanya menyisakan Partai Demokrat saja yang belum menentukan bergabung dalam koalisi untuk Pilpres 2024.


Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang memastikan Demokrat tidak akan membuat poros baru.


"Saya rasa nggak (bentuk poros koalisi baru). Saya rasa paling mungkin itu adalah ke PDIP dengan Ibu Megawati sebagai episentrumnya atau Prabowo," ucap Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).


Benny juga menegaskan, Demorkrat tidak lagi membuka ruang gabung koalisi pendukung Anies Baswedan.


"Nggak ada lagi. Kami nggak ada lagi diskusi soal itu (gabung poros koalisi Anies)," tegas Benny.


Ia menyatakan, saat ini Demokrat tengah menenangkan diri usai dikhianati Anies Baswedan dan Partai Nasdem.


Keputusan penting arah politik Demokrat itu saat ini berada di tangan Majelis Tinggi Partai yang dipimpin SBY.


"DPP dan Majelis Tinggi Partai, itu yang punya kewenangan untuk menentukan akan berkoalisi, kerja sama politik dengan parpol mana, akan ditentukan oleh Majelis Tinggi," pungkas Benny.


Sementara, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief memberikan sinyal positif Demokrat gabung PDIP usung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.


Terlebih, kantor DPP Demokrat dengan DPP PDIP berdekatan, sama-sama di kawasan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.


"Kantor PDIP sama PPP kok dekat ya, (Demokrat) itu saja kodenya," kata Andi menjawab pertanyaan wartawan dengan singkat, Rabu (6/9/2023).


Dihubungi terpisah, Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani juga melontarkan sinyal serupa.


Apalagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya telah melakukan komunikasi politik dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.


"Kami melihat senantiasa terbuka peluang untuk membangun komunikasi dan kerjasama politik," kata Kamhar dihubungi di Jakarta, Rabu (6/9/2023).


Kamhar mengatakan, saat ini kader partai Demokrat menunggu komando atau keputusan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Dia mengatakan, SBY tengah memperhitungkan dengan cermat dan seksama akan kemana nantinya berlabuh dan membuat keputusan dalam waktu dekat ini. [Democrazy/PojokSatu]

Penulis blog