10 Pernyataan SBY Pimpin 'Rapat Darurat' Bahas Anies-Cak Imin - DEMOCRAZY News
POLITIK

10 Pernyataan SBY Pimpin 'Rapat Darurat' Bahas Anies-Cak Imin

DEMOCRAZY.ID
September 02, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
10 Pernyataan SBY Pimpin 'Rapat Darurat' Bahas Anies-Cak Imin



DEMOCRAZY.ID - Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat darurat usai terbongkarnya duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin. Beberapa hal disampaikan oleh SBY untuk menentukan sikap Partai dalam Pilpres 2024.


"Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan," ujar SBY di Cikeas, Jumat (1/9/2023).


SBY menyebut Majelis Tinggi Partai Demokrat harus menyikapi situasi terkini. SBY mengingatkan wewenang Majelis Tinggi Partai Demokrat.


"Ingat, sesuai dengan anggaran dasar Partai Demokrat, konstitusi partai, Majelis Tinggi bertugas dan berwenang menentukan Partai Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam pemilihan presiden sekaligus siapa capres dan cawapres yang hendak diusung oleh Partai Demokrat," lanjut SBY.


Berikut yang yang disampaikan SBY saat memimpin rapat tersebut:


1) Majelis Tinggi Tentukan Capres yang Diusung


SBY mengatakan, sesuai AD/RT partai, Majelis Tinggi berwenang menentukan arah koalisi partai, termasuk dengan capres dan cawapres. SBY mengatakan pihaknya segera mengambil sikap.


"Ingat, sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat, konstitusi partai, Majelis Tinggi bertugas dan berwenang menentukan berkoalisi dengan partai mana, dalam pilpres sekaligus menentukan sikap capres dan cawapres yang hendak diusung oleh Partai Demokrat," ujarnya.


"Oleh karena itu, tepat kalau kita segera mengambil sikap dan merespons apa yang terjadi 3-4 hari yang lalu itu," lanjut SBY.


2) SBY Tak Menyangka Muncul Prahara


Diketahui, Demokrat menyebut NasDem, yang sebelumnya sekoalisi, menentukan dengan sepihak duet Anies-Cak Imin. SBY mengatakan manuver NasDem mengejutkan dan tidak disangka.


"Tadi malam, sebagaimana diketahui, Sekjen Demokrat telah mengeluarkan press release. Saya yakin yang membaca terkejut, tidak menyangka ada prahara seperti ini dan ternyata bukan hanya kader yang merespons sampai dini hari, tapi juga masyarakat luas," ucap SBY.


SBY mengatakan kader Demokrat di lapangan sangat emosional. Dia juga menyebut ada sejumlah kader yang tidak bisa menahan perasaan.


"Saya mengetahui kader di lapangan sangat emosional tadi malam, mungkin di antara kita tidak bisa menahan perasaan kita. Oleh karena itu, mengawali sidang majelis tinggi yang kita laksanakan hari ini akan disampaikan kembali press release untuk kita dengarkan," terangnya.


3) SBY: Kita Tak Diizinkan Dukung yang Tidak Jujur


SBY bersyukur duet Anies dan Cak Imin terbongkar jauh-jauh hari sebelum pendaftaran ke KPU. SBY menyebut Demokrat diselamatkan Allah SWT.


"Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah. Ini syukur yang pertama," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


SBY telah berkontemplasi semalam terkait prahara Anies-Cak Imin. SBY yakin Demokrat diselamatkan Allah SWT.


"Syukur yang kedua, saya renungkan baik-baik tadi malam dalam kontemplasi saya, justru kita diselamatkan oleh Tuhan, oleh Allah," katanya.


Apa maksud SBY bersyukur terkait prahara Anies Baswedan? Dia bersyukur Demokrat tidak jadi mendukung orang yang tidak jujur dan tidak amanah.


"Apa yang saya maksudkan? Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah," kata SBY.


"Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," imbuh dia.


SBY pun tak bisa membayangkan jika Anies memimpin bangsa.


"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya. Bagaimana nanti kalau memimpin," ujarnya.


4) Duet Anies-Cak Imin Ujian Kader


SBY menjelaskan banyak sekali yang dihadapi Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Namun, kata dia, akhir-akhir ini terlihat progres pencapresan sebelum akhirnya kandas.


"Kalau saya ikuti, kerja ini tidak mudah, banyak sekali hambatan dan tantangan. Tetapi belakangan kelihatan progres yang memberikan harapan sebelum kandas dan terempas tiga hari yang lalu," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


SBY meminta seluruh kader untuk menenangkan hati. Presiden ke-6 RI itu menyebut apa yang dihadapi Demokrat saat ini bukanlah akhir dari perjuangan.


"Para anggota Majelis Tinggi, para kader Demokrat di mana pun Saudara berada, saya sangat mengerti perasaan emosi para kader. Saya minta mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita, ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan," tutur dia.


SBY meminta kader memaknai sebagai ujian dan cobaan. Dia kemudian mengutip ayat dalam surat Al-Insyirah tentang selalu ada kemudahan setelah kesulitan.


"Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan, yang harus kita hadapi dan kemudian kita atas, ingat, sesudah kesulitan, di balik kesulitan, ada kemudahan, fa inna ma'al usri yusro, betul, fa inna ma'al usri yusro," tuturnya.


"Kita kalau melakukan kilas balik, sering menghadapi guncangan dan krisis. Alhamdulillah, kita selalu bisa mengatasinya. Saya yakin ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia. Insyaallah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.


5) It's Really Ugly


SBY menilai siasat itu telah melampaui batas kepatutan moral dan kasar. Bahkan ia menggambarkan perasaannya dalam ungkapan bahasa Inggris 'it's really ugly'. Artinya adalah sungguh tidak menyenangkan.


"Menurut saya, ini melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik. Ya kasar. Ya kalau bisa menggunakan istilah bahasa Inggris, it's really ugly," ungkap SBY.


SBY pun berharap pihaknya tidak melakukan siasat politik serupa. "Mudah-mudahan kita tidak melakukan politik seperti itu," katanya.


6) Prank Musang Berbulu Domba


SBY menyebut dirinya kebanjiran pesan setelah duet Anies-Cak Imin terbongkar. Salah satu pesan tersebut adalah soal 'musang berbulu domba'.


"Nah, saya kebanjiran, tadi malam, dua malam itu sampai Subuh di sini, sejak pagi kita bekerja, pesan datang dari mana-mana, baik dari kader maupun nonkader dan rata-rata memang emosional. Saya pahamlah," kata SBY dalam konferensi pers yang disiarkan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


"Dari sekian banyak, ribuan saya kira, yang merespons, yang memberikan message itu, ada dua yang menarik bagi saya," imbuh SBY.


SBY membacakan pesan menarik pertama yang didapatkannya. Pesan tersebut menyatakan AHY dan Demokrat jadi korban geger duet Anies-Cak Imin.


"Ini kata-katanya kurang lebih seperti ini ya, 'Aku tahu politik itu memang banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat'. Begitu," kata SBY.


SBY kemudian menyebutkan pesan keduanya soal geger Anies-Cak Imin. Pesan itu mengenai musang berbulu domba.


"Ada lagi komentar, 'Ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba'," kata SBY.


7) Anies ke Cikeas Minggu Lalu


SBY mengulas kehadiran Anies Baswedan di Cikeas seminggu lalu. Di situ, kata SBY, Anies menyampaikan akan deklarasi cawapres pada awal September.


"Masih segar dalam ingatan saya, di ruangan ini, saya duduk di sini, tanggal 25 Agustus 2023, berarti seminggu lalu, Pak Anies duduk di sini dengan didampingi Tim 8, AHY memang tidak selalu hadir," kata SBY kepada wartawan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


SBY mengatakan kehadiran Anies saat itu melaporkan bahwa akan deklarasi capres sekaligus cawapres. Dia menyebut Anies telah memutuskan cawapres.


"Anies menyampaikan kepada saya, didengar oleh semua bahwa awal September ini, berarti hari-hari sekarang ini, akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan," ujarnya.


Namun ternyata SBY mendapat kabar yang mengejutkan tiga hari setelah kedatangan Anies itu. Padahal, dia mengatakan, Anies datang dengan membawa semangat luar biasa.


"Tiga hari kemudian, sekarang ini yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan itu, dan saya ini orang tua, berapa kali Pak Anies datang ke sini, dengan semangat luar biasa, kata-kata yang luar biasa baiknya, di Cikeas dua kali, di Malang, di Pacitan," ucapnya.


SBY mengatakan tidak ada satu kata pun yang disampaikan Anies terkait kesepakatan duet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dia menilai wajar jika semua kader mengalami perasaan kecewa.


"Dengan kejadian seperti itu, tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada Ketum. Saya memang sebagai orang tua 'kok, jadi begini', ini saya saya kira semua merasakan perasaan kader kita di seluruh Tanah Air, emosi, kemarahan, yang diekspresikan dengan cara yang beda-beda," ujarnya.


8) Menteri Aktif Ajak Koalisi PD-PKS-PPP


SBY menyoroti adanya menteri dari jajaran kabinet Presiden Jokowi yang intens melakukan lobi. Menteri tersebut mengajak Demokrat yang dipimpin AHY membentuk koalisi baru.


"Kita juga tahu, seorang menteri, menteri masih aktif dari kabinet kerja Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak membentuk koalisi yang baru. Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


Bahkan SBY mengaku mendengar inisiatif menteri tersebut untuk mengajak Demokrat telah diketahui oleh Pak Lurah.


"Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu, inisiatif ini, sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, dari yang bersangkutan," kata SBY.


SBY lantas menyinggung adanya dalang yang menggerakkan manuver politik, salah satunya terkait pasangan koalisi capres-cawapres. Namun SBY mengaku tidak mengetahui dalang yang dimaksud.


9) SBY Puji Cara Puan dan Prabowo


SBY mengungkap ajakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto kepada PD. 


BY lantas membandingkan dengan manuver Anies Baswedan, yang menyetujui rencana berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.


"Menarik ajakan beberapa pihak terhadap Partai Demokrat untuk berjuang bersama. Saya kira rakyat mengetahui misalnya pihak Pak Ganjar, capres Ganjar Pranowo itu juga mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


Mengenai ajakan dari Gerindra, SBY menyebut Prabowo datang menemuinya di Pacitan beberapa waktu yang lalu. SBY menyebut ajakan itu dilakukan dengan cara yang baik.


"Yang kedua, Pak Prabowo, beliau datang ke Pacitan menemui saya dan menyampaikan juga ajakannya. Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik," tutur dia.


Menurut SBY, ajakan Puan dan Prabowo tulus dan serius. Dia menyebut hal itu menunjukkan transparansi politik dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri.


"Ajakannya juga saya dengarkan tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu, ini kan baik untuk transparansi politik dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak, terbuka, transparan, memang menyampaikan dengan baik. Kita sambut dengan baik, Mbak Puan, Ibu Puan, Pak Prabowo karena respons kita juga positif. Kita menghormati, kita menghargai, bahkan kami bersetuju untuk menjalin, menjaga komunikasi," jelasnya.


"Kalau tujuannya baik untuk kepentingan bangsa, Demokrat wajib meresponsnya dengan baik. Tentang nantinya ke mana kita berada, inilah yang nanti akan kita bicarakan baik-baik. Saya akan sampai di situ nanti," lanjutnya.


10) Belum Saatnya Ambil Keputusan Capres


SBY meminta para kader menenangkan diri dulu. Setelah itu, barulah bisa menentukan keputusan dukungan calon presiden (Capres).


"Menurut pandangan saya, saat ini, hari ini, besok atau lusa. Belum saatnya kita mengambil keputusan ke mana Demokrat akan bergabung misalnya. Atau capres mana yang kita dukung. Atau contoh yang lain," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).


SBY berkaca pada pengalamannya saat menjadi tentara. Menurutnya, keputusan yang diambil tergesa-gesa bisa salah.


"Alasan saya, saya ini prajurit, ada Pak Mangindaan di sini, ada Pak Guntur di sini, ada Nachrowi Ramli di sini, ada Bung AHY di sini. Saya 30 tahun sebagai prajurit itu diajarkan, kalau kamu dalam keadaan yang sangat emosional, dengan pressure yang sangat berat jangan gopoh, tergesa-gesa mengambil keputusan. Karena bisa salah," tuturnya.


SBY meminta semua kader menenangkan hati dan pikiran. Setelah bisa berpikir rasional, barulah nanti Demokrat akan mengambil keputusan.


"Tenangkan dulu hati dan pikirannya. Setelah bisa berpikir rasional dan jernih, take your decision, ambil keputusan, ambil tindakan yang akan dilaksanakan," jelasnya.


Sumber: DETIK

Penulis blog