DEMOCRAZY.ID - Dunia maya kembali diramaikan oleh jejak waktu yang tercecer dalam bentuk video wawancara.
Kali ini, penjuru dunia dan waktu membawa kita kembali ke tahun yang lalu, sekitar 13 tahun silam, di mana seorang presenter dari BBC mewawancarai Anies Baswedan.
Dalam video pendek berdurasi 14 detik ini, Anies, pada saat itu masih menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina Jakarta, diwawancarai dalam bahasa Inggris.
Menghadirkan suasana yang terasa berbeda, presenter yang sedang berada di London menyambut Anies yang tengah berada di Brighton, sebuah kota di Inggris.
Keduanya terlibat dalam percakapan ringan, namun sorotan tertuju pada satu pernyataan menarik dari presenter yang sepertinya ingin menggali potensi masa depan Anies.
“Banyak yang bilang Anda besok menjadi presiden masa depan?” tanya presenter, mencoba mengungkit ramalan yang mungkin telah bergulir di kalangan masyarakat.
Namun, Anies Baswedan, dengan rasa rendah hati yang melekat pada dirinya, dengan tegas menepis ramalan tersebut.
"Saya rasa tidak, saya fokus di universitas dan saya berharap tetap melanjutkan di area ini," jawab Anies dengan mantap.
Presenter tetap tidak berhenti begitu saja, mengusik dengan ungkapan, "Mungkin suatu saat nanti."
Dalam balasan yang penuh tawa dan optimisme, Anies menjawab, "Kita lihat saja nanti," sambil menyematkan senyuman yang mengisyaratkan banyak kemungkinan di masa depan.
Video ini, yang kini viral di media sosial serta beredar melalui pesan berantai di berbagai grup WhatsApp (WAG), menarik perhatian banyak orang.
Salah satu di antara sejumlah grup tersebut adalah "Cinta Anies Baswedan Yogyakarta" sebuah wadah bagi para pendukung Anies.
Video ini diunggah oleh seorang anggota bernama Memet. Reaksi dari anggota grup pun beragam.
Sebagian menganggapnya sebagai bukti kredibilitas dan kecerdasan Anies yang menginspirasi, seperti yang diungkapkan oleh Abdi dengan komentar singkat, "Berkelas, pancen top markotop bapak yang satu ini."
Namun, Herbas, salah seorang anggota grup, menambahkan dimensi lain pada konteks ini. Ia mengingatkan bahwa bukan kali pertama prediksi semacam ini muncul.
Bahkan, sejak Anies masih bersekolah di SMA, ibu Ainun Habibie, istri almarhum Presiden B.J. Habibie, pernah meramalkan bahwa Anies akan menjadi pemimpin besar di masa depan.
Herbas menceritakan bahwa ia sendiri pernah mendengar ucapan tersebut saat menjadi bagian dari tim produksi di program "Tanah Merdeka" di TVRI Jogja, ketika Anies mewawancarai ibu Ainun.
Kisah dalam video ini mengingatkan kita bahwa setiap jejak masa lalu mungkin mengandung potensi yang belum terungkap sepenuhnya.
Prediksi yang dilontarkan oleh presenter BBC 13 tahun lalu seolah membuka lembaran baru dalam proses pengenalan Anies Baswedan kepada masyarakat luas.
Namun, waktu yang akan menjadi hakim terbaik atas segala prediksi dan ramalan tersebut. [Democrazy/JI]