DEMOCRAZY.ID - Keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memberi peluang ribuan warga China masuk ke Indonesia. “IKN membuka pintu agar warga China masuk sebanyak banyaknya. Entah sudah berapa puluh juta TKA dan penduduk China yang sudah tinggal di negara kita, lewat berbagai aturan yang dibuat oleh kaki tangan RRC ini,” kata pengamat sosial Memet Hakim, Selasa (1/8). “IKN merupakan bentuk pengkhianatan yang sangat mendasar pada bangsa Indonesia,” ungkapnya. Dalam membangun IKN, kata Memet, presiden Jokowi berkiblat ke RRC, karena sangat mungkin yang bersangkutan agen negara Tirai Bambu. “Bisa-bisanya presiden di Indonesia lebih mementingkan kepentingan China, sulit dicerna akal. Tapi itulah yang terjadi,” ungkapnya. Indonesia telah memiliki Ibu Kota yang telah teruji selama ratusan tahun yang sekarang disebut DKI Jakarta. “Jika kita pintar tentu Jakarta akan tetap dipakai. Tidak ada alasan untuk memindahkannya, apalagi dalam kondisi APBN
DEMOCRAZY.ID - Keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memberi peluang ribuan warga China masuk ke Indonesia. “IKN membuka pintu agar warga China masuk sebanyak banyaknya. Entah sudah berapa puluh juta TKA dan penduduk China yang sudah tinggal di negara kita, lewat berbagai aturan yang dibuat oleh kaki tangan RRC ini,” kata pengamat sosial Memet Hakim, Selasa (1/8). “IKN merupakan bentuk pengkhianatan yang sangat mendasar pada bangsa Indonesia,” ungkapnya. Dalam membangun IKN, kata Memet, presiden Jokowi berkiblat ke RRC, karena sangat mungkin yang bersangkutan agen negara Tirai Bambu. “Bisa-bisanya presiden di Indonesia lebih mementingkan kepentingan China, sulit dicerna akal. Tapi itulah yang terjadi,” ungkapnya. Indonesia telah memiliki Ibu Kota yang telah teruji selama ratusan tahun yang sekarang disebut DKI Jakarta. “Jika kita pintar tentu Jakarta akan tetap dipakai. Tidak ada alasan untuk memindahkannya, apalagi dalam kondisi APBN