AGAMA ISLAMI POLITIK TRENDING

Ngaku Produk Gus Dur, Ini Sejarah Panas Hubungan Cak Imin vs Keluarga Gus Dur!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
POLITIK
TRENDING
Ngaku Produk Gus Dur, Ini Sejarah Panas Hubungan Cak Imin vs Keluarga Gus Dur!


DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku perjuangan partainya mengadaptasi ajaran Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 


Ia mengklaim sebagai asisten Gus Dur yang sering diajak ke forum pemerintah hingga menjadi produknya.


"Untuk perjuangan kita, PKB istiqamah dengan ajaran KH Abdurahman Wahid. Saya ini termasuk asisten informal, diajak terus oleh Gus Dur di semua event," kata Cak Imin di DPP PKB, Jumat (4/8/2023).


"(Diajak) mulai dari ke-NU-an ke forum demokrasi ke pemerintahan sampai tuntas. Saya ini betul-betul kalau berhasil memang produk Gus Dur," lanjutnya.


Meski begitu, ia menyatakan diri sebagai produk Gus Dur jika tidak gagal saja. Namun, pengakuannya itu membuka kembali lembaran sejarah hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur yang diketahui tidak baik. Berikut rangkumannya untuk diingat lagi.


Sejarah Hubungan Buruk Cak Imin dan Keluarga Gus Dur


Awalnya, pada tahun 2008, Ketua Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB sepakat untuk memberhentikan Cak Imin sebagai Ketua Umum. 


Hal ini membuat hubungannya dengan Gus Dur memanas. Ia yang tak terima melayangkan gugatan ke pengadilan.


Selang satu bulan, yakni pada Mei 2008, Cak Imin dan para pengikutnya menggelar Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol. 


Ia memenangkan gugatan tersebut sehingga berhasil menguasai PKB seutuhnya. Meski begitu, ia menepis telah melawan Gus Dur.


Saat menghadiri Haul Gus Dur ke-5 pada Desember 2014, Cak Imin bercerita, ia ingin menyelamatkan pamannya itu dari orang sekelilingnya. 


Ia juga sempat meminta mundur dari PKB. Namun, surat pengundurannya malah dikembalikan lagi oleh Gus Dur.


Hal ini dijadikannya sebagai bukti bahwa ia tidak pernah diberhentikan. Atas dasar itu juga, ia mengumumkan bahwa dirinya tetap setia dengan Gus Dur dan tidak akan melawan. Satu-satunya lawan adalah pihak yang ingin menjatuhkan Gus Dur.


Meski begitu, saat Gus Dur wafat, hubungan antara Cak Imin dan keluarga mantan presiden itu masih memanas. 


Terbaru, ia bahkan sempat ribut dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid. Hal ini ada kaitannya dengan pencapresan untuk Pemilu 2024.


Awal mulanya, Yenny mengkritik PKB yang ngotot mengusung Cak Imin sebagai calon presiden (capres) 2024.


Ia juga menyoroti sikap PBNU yang berseberangan dengan Cak Imin. Hal itu membuat Cak Imin emosi dan meminta Yenny tak ikut campur.


"Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," sindir Cak Imin melalui akun Twitternya, Kamis (23/6/2023) lalu.


Diketahui bahwa tahun 2012 lalu, Yenny sempat membuat parpol dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). 


Partainya ini kerap didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun sayangnya tidak lolos ikut kontestasi.


Dalam cuitannya itu, Cak Imin juga meminta agar Yenny Wahid tidak lagi berkomentar tentang PKB. Ia kemudian menyarankan dengan kalimat sindiran agar Yenny lebih baik fokus meloloskan partai politik yang sempat dibentuknya sendiri tersebut.


Yenny pun membalas sindiran Cak Imin dengan membuka luka lama antara Cak Imin dan Gus Dur dalam perebutan PKB. 


Ia juga mengatakan bahwa Cak Imin belum tentu bisa membuat partai. Menurutnya, Cak Imin hanya bisa mencuri partai.


"Hahaha inggih (iya) Cak. Tapi ndak usah baper to. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," timpal Yenny melalui akun Twitternya.


"Cak Imin juga belum tentu bisa bikin partai sendiri. Kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak," tambahnya.


Menanggapi perseteruannya dengan Yenny, Cak Imin menolak membahas lagi hal tersebut. Ia menyebut jika persaingan ini hanya persoalan masa lalu. 


Ia juga mengaku bahwa dirinya ingin lebih fokus memenangkan PKB pada Pemilu 2024 mendatang. [Democrazy/suara]

Penulis blog