POLITIK

Ngabalin Minta Tak Perlu Disorot Moeldoko Yang Salah Bertayamum

DEMOCRAZY.ID
Agustus 30, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ngabalin Minta Tak Perlu Disorot Moeldoko Yang Salah Bertayamum



DEMOCRAZY.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko jadi sorotan. Videonya saat sedang tayamum hendak salat di dalam kereta viral dan jadi perbincangan, Selasa (29/8/2023).


Dalam video yang diunggah akun Twitter @ferizandra tersebut nampak Moeldoko yang semula duduk di bangku kereta, bangkit dan berdiri menuju mushola dalam gerbong tersebut.


Moeldoko kemudian melepas jaker lalu melepas sepatu dan menggulung lengan bajunya. Selanjutnya dia melalukan tayamum dengan memanfaatkan debu dalam kereta.


Melihat cara bersuci ini, netizen kaget dengan beberapa langkah tayamam yang dilakukan Moledoko tersebut.


Akun @ferizandra bahkan mempertanyakan tiga hal yang dirasa tak tepat dalam video tersebut. 


Pertama, @ferizandra bertanya tentang kereta VVIP yang biasanya ada toilet & wastafel.


Kemudian, ia juga bertanya tentang tayamum yang biasanya hanya mengusap wajah & tangan, tapi Moeldoko juga mengusap kaki (celana). Sementara pertanyaan ketiga berkaitan dengan faedah dari merekam aktivitas tersebut.


Menanggapi video viral tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berkomentar. 


Menurut Ngabalin, di dalam Islam ada juga yang disebut dengan rukhsah atau kemudahan/keringanan/kelonggaran dari hukum asli pada kondisi darurat.


"Rukhsah itu para ahli menyebutkan, kemudahan ya dari hukum aslinya. Jadi kalau ada dia berubah menjadi diberikan kemudahan atau keringanan karena ada uzur atau ada orang yang dalam perjalanan. Kalau ditanya kenapa Pak Moeldoko tidak berwudu, oh karena bisa tayamum karena di kereta. Bisa juga beliau dalam keadaan duduk salat," jelas Ngabalin kepada media.


Ia juga menyebut, jika dilihat dari video yang beredar, saat itu Moeldoko memang terlihat sedang berada di dalam kereta. 


Dalam Islam, kata Ngabalin, memang ada kemudahan dalam beribadah yang diberikan, terutama bagi orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir.


"Tidak hanya wudu, bahkan salatnya bisa duduk, salatnya bisa digabungkan, jama'. Magrib dengan Isya, Zuhur dengan Asar, dan seterusnya. Jadi tidak ada hal yang perlu dipersoalkan di situ. Bagi orang yang tahu itu normal, dan Pak Moeldoko melakukan tayamum, tidak berwudu, itu namanya rukhsah. Dimudahkan bagi mereka yang melakukan perjalanan," pungkas Ngabalin.


Ketika ditanya mengenai mengapa Moeldoko juga mengusap celana/kakinya—yang tak masuk tata cara tayamum, Ngabalin menjawab, "Nggak ada perkara yang perlu disoroti itu". [Democrazy/SuaraNasional]

Penulis blog