EKBIS

Miris! Nasib Proyek Bukit Algoritma Yang Dibanggakan Budiman Sudjatmiko

DEMOCRAZY.ID
Agustus 29, 2023
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Miris! Nasib Proyek Bukit Algoritma Yang Dibanggakan Budiman Sudjatmiko



DEMOCRAZY.ID - Proyek Bukit Algoritma di Cikidang, Sukabumi sempat dikabarkan mangkrak. 


Padahal proyek ini sempat jadi perbincangan usai digadang-gadang menjadi 'Silicon Valley'-nya Indonesia.


Lantas bagaimana kabarnya proyek itu sekarang?


Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO selaku pemilik proyek, Budiman Sudjatmiko, menepis kabar tersebut dan menegaskan proses pembangunan Bukit Algoritma masih berlangsung hingga sekarang.


"Enggak (mangkrak) masih jalan, itu kan (proyek bukit algoritma) masih jalan cuma memang tidak cepat. Proyek panjang 10 tahun dan ini proyek saya kan tidak ada hubungan dengan APBN," kata Budiman, Senin (28/8/2023).


Budiman menjelaskan hingga saat ini pembangunan proyek ini masih dalam tahap pertama, di mana pihaknya masih fokus dalam merenovasi gedung-gedung terbengkalai yang memang sudah ada di kawasan tersebut.


"Baru tahap pertama, ini kan baru renovasi gedung-gedung yang ada saja, belum bikin gedung yang baru. Kan itu sudah ada gedung di sana, jadi lebih banyak merenovasi gedung-gedung yang memang sudah lama terbengkalai," jelas Budiman.


Untuk progres pembangunan sendiri Budiman mengaku sudah mencapai 10-15%. Namun ia tidak mengelak bila proses pembangunan Bukit Algoritma tahap satu ini bisa saja molor dari yang sebelumnya ditargetkan selesai 2024 mendatang jadi 2025.


"Untuk tahap pertama, masih 10-15% lah. Karena masih renovasi, belum ada pembangunan gedung baru. Mungkin akan kita evaluasi terbangunnya bisa 2025 gitu yah," ungkap Budiman.


"Karena kita masih menunggu investor-investor baru juga kan, investor yang lama kan tidak mencukupi untuk bikin (gedung) yang baru, jadi lebih fokusnya kepada yang renovasi," tambahnya.


Seret Investasi


Di tengah pencarian investor baru, Budiman mengaku proyek Bukit Algoritma masih seret investasi. Sejak groundbreaking pada 2021 lalu, proyek pembangunan ini baru mendapat investasi kurang dari Rp 1 triliun.


"Investasi yang sudah masuk masih kurang dari satu (Rp 1 triliun), memang agak-agak terlambat dia (masuk investasinya)," ungkap Budiman, Senin (28/8/2023).


Padahal, secara keseluruhan proyek ini ditaksir menelan investasi mencapai Rp 18 triliun. Menurut Budiman kondisi ini dapat terjadi lantaran terlambatnya pengoperasian Seksi II Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).


Dijelaskan lokasi Bukit Algoritma yang berdekatan dengan ruas tol Bocimi menjadi salah satu nilai jual proyek terhadap para investor. 


Namun karena keterlambatan pengoperasian seksi II tol ini sempat membuat para investor ragu untuk menanamkan dananya.


"Kemarin kan agak terlambat juga (masuk investasinya) gini, ruas kedua jalan tol itu memang agak terlambat kemarin Bocimi (Seksi II TolBogor-Ciawi-Sukabumi). Baru dibuka bulan lalu, jadi itu juga ikut berpengaruh pada selesai speed investasi di (pembangunan) fisiknya," jelasnya. [Democrazy/detik]

Penulis blog