DEMOCRAZY.ID - Media asing kembali menyoroti pemilihan presiden (Pilpres) RI. Reuters misalnya membuat artikel berjudul "Survey shows Indonesian presidential candidates neck-and-neck".
Media itu menggambarkan bagaimana dua kandidat calon presiden (capres) RI akan bersaing ketat hingga final pilpres.
Namun capres yang dimaksud bukan Anies Baswedan, tapi dua nama lain yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Pemilihan presiden mendatang di Indonesia akan menjadi persaingan ketat antara dua kandidat populer, menteri pertahanan dan gubernur salah satu provinsi terpadat di Indonesia," tulisnya merujuk Prabowo dan Ganjar merujuk sebuah survei opini Rabu, dikutip Kamis (31/8/2023).
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendominasi jajak pendapat menjelang pemilu hingga hari pemungutan suara 14 Februari 2024," tambahnya.
"Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi ketiga," muatnya lagi.
Artikel itu sendiri merujuk jajak pendapat baru Lembaga Pengawasan Indonesia (LSI). Di mana dari total 1.220 suara yang disurvei awal Agustus, 37% suara memilih Gajar.
Posisi ini 1,3 poin lebin unggul dibanding Prabowo. Sementara hanya sekitar seperlima suara memilih Anies.
"Namun dalam pemilu putaran kedua, Prabowo akan memenangkan 47,3% dukungan dibandingkan Ganjar yang meraih 42,2%," menurut jajak pendapat tersebut dimuat Reuters.
"Margin kesalahannya adalah 2,9%," tambahnya.
Sebelumnya sejumlah media asing juga menyoroti jajak pendapat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia baru-baru ini. Hal ini terkait dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait capres.
Sebagai anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) Jokowi, mengatakan ia mendukung calon dari partai tersebut, Ganjar.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, ia juga mengisyaratkan dukungan terhadap Prabowo.
"Ketegangan antara Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri, dan lebih seringnya ia tampil di depan umum bersama Prabowo telah membuat para analis berpendapat bahwa petahana tersebut masih mempertimbangkan siapa yang akan ia dukung," muat Reuters lagi. [Democrazy/CNBC]