Beranda
CATATAN
POLITIK
TRENDING
'Mari Kita Tolak Ibu Kota Made in China'


'Mari Kita Tolak Ibu Kota Made in China'


Oleh: Prihandoyo Kuswanto

Ketua Pusat Sutdy Kajian Rumah Pancasila


Sejak kecil kita diajarkan untuk menabung jika ingin sesuatu kita menabung ajaran berdikari ini dulu selalu diajarkan oleh Bung Karno pada Bangsa ini.


Dalam pidato berjudul Tahun Vivere Pericoloso! (Tavip), Bung Karno memformulasikan konsep Trisakti, yakni: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan sebagai bentuk revolusi suatu bangsa.


Konsep berdikari ini diperjelas pada 17 Agustus 1965. Pada hari tersebut, Soekarno memaparkan secara rinci gagasannya tentang berdikari. Bung Karno menekankan bahwa Indonesia bisa mandiri dan tidak bergantung terhadap bangsa lain, mulai dari dalam kehidupan politik, ekonomi, hingga kehidupan sosial budaya.


Dijaman orde Baru pembangunan itu kehendak rakyat diuraikan didalam GBHN atas dasar GBHN itulah diuraikan didalam Repelita -Repelita rakyat bisa mengerti arah dan tujuan berbangsa dan  bernegara itu kemana.


Sejak Reformasi dengan menganti UUD 1945 dengan UUD 2002 dan Pancasila sebagai dasar bernegara dan Ideologi bernegara di ganti dengan Individualisme, Liberalisme, Kapitalisme. Dan mulailah kekuasaan di perebutkan banyak banyakan suara melalui Pilpres, Pilleg, pilkada.


Bagaimana ini Negara yang didirikan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa memilih pemimpinnya melalui perjudian banyak banyakan suarah ,kalah menang , Pertarungan .


Celakanya GBHN diganti dengan Proyek OBOR China 



OBOR (One Belt One Road) China. Proyek ambisius dengan dana prestisius menjadikan China ingin meraih tampuk kepemimpinan dunia melalui hegemoni politik dan ekonomi.


China telah berevolusi dari penganut ekonomi sosialisme (komunis) menjadi kapitalisme sejati. Bersaing dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Kehadiran China juga menjadi ancaman AS dalam menggusur pengaruhnya di pentas global.


Dikabarkan pemerintah Jokowi telah menyetujui proyek OBOR yang diinisiasi oleh China  ditandatangani pada bulan ini, April 2019. Proyek ini bagi Cina untuk mempermudah koneksi dagang antar-negara di Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim.


Sebelumnya dalam pertemuan Global Maritime Fulcrum Belt And Road Initiatives (GMF –BRI), Cina sudah menawarkan rancangan Framework Agreement untuk bekerja sama di Kuala Tanjung, Sumatra Utara (Sumut) sebagai proyek tahap pertama.


Dilanjutkan proyek di Kawasan Industri Sei Mangkei dan kerja sama strategis pada Bandara Internasional Kualanamu, pengembangan energi bersih di kawasan Sungai Kayan, Kalimantan Utara, pengembangan kawasan ekonomi eksklusif di Bitung, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kura-Kura Island di Bali.


Proyek OBOR China diyakini banyak kalangan dapat memberikan kerugian bagi Indonesia. Dari 28 kerja sama antara Indonesia dan China dalam kerangka tersebut, nilainya mencapai US$91 miliar, atau lebih dari Rp 1.288 triliun. 


OBOR dianggap menjadi visi geoekonomis China paling ambisius dengan melibatkan 65 negara, dan melingkupi 70% populasi dunia. Konsep ini akan menelan investasi mendekati US $4Milyar, termasuk $900 juta yang telah diumumkan China.


China telah menyiapkan diri untuk menguasai jalur darat dan maritim bagi kepentingan ekonominya. Ada 5 tujuan yang ingin diraih China dalam Inisiasi OBOR, yaitu koordinasi kebijakan, konektivitas fasilitas, perdagangan tanpa hambatan, integrasi keuangan, dan ikatan masyarakat (people to people bond).


Dalam meralisasikan inisiasi ini, di jalur darat, China menggagas infrastruktur jalan kereta, dan jalan raya, yang memanjang untuk menghubungkan China hingga menuju Eropa. Sedangkan untuk jalur maritim, China menggagas pembangunan sejumlah pelabuhan internasional, dan tol laut, sebagai sarana lalu lintas logistik dan zona penyimpanan untuk perusahaan-perusahaan China di kawasan tersebut.


Entah apa yang terjadi di negeri ini. Pembanguman bukan untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Seperti dulu diuraikan di dalam GBHN. Sejak UUD 1945 diamandemen, maka negara ini tidak lagi mendasarkan negara atas pembukaan UUD 1945. Tetapi diselewengkan negara untuk kepentingan China.


Apa yang terjadi di Indonesia adalah akibat terbelinya elit sehingga UUD 1945 diamandemen untuk kepentingan China. Tidak ada lagi tujuan negara Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Sebab negara sudah diletakkan pada Liberalisme Kapitalisme. Bahkan Nekolim China diberi karpet merah untuk mendatangkan jutaan rakyatnya mengeruk kekayaan di Indonesia.


Itu terbukti dengan nikel dengan harga di Bejing 85  dolar indonesia memberi harga 35 dolar dengan membebaskan 35 tahun tanpa pajak jelas kebijakan ini melanggar UU perpajakan apa ada klausul bebas pajak di UU perpajakan ini harus diusut .Belum lagi di selundupkan nya biji nikel 5 juta ton ke China dan pemerintah tidak mampu mengusut.


Kerugian telah banyak terjadi kerjasama dengan China sama arti nya menyerahkan kedaulatan Indonesia pada China.


Pertanyaan besar yang harus dijawab Presiden  Jokowi apakah proyek OBOR adalah kebutuhan bangsa Indonesia?


Sekarang lebih gila lagi Indonesia benar benar di China kan jadi kalau saya beberapa hari yang lalu menulis  Th 2030 Indonesia akan menjadi Negara Komunis Republik Indonesia rupa nya sudah mendekati kenyataan jika th 2024 kita tidak mampu mengembalikan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar bernegara maka secara sistematis Negara ini menuju Negara Komunis di mentori China.


Setelah OBOR dan BRI sekarang lebih masuk ke jantung hati bangsa Undonesia Kesepahaman yang tidak setara dan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi kok bisa hak demikian ditanda tangani .Seakan bangsa ini pasrah bongkokan pada China. 


Mengapa hanya bangsa Indonesia yang belajar bahasa China mengapa bangsa China tidak juga belajar bahasa Indonesia? 


Jelas ini ada hiden  agenda yang di sembunyikan jelas mencinakan Indonesia .jika nanti eksodus bangsa China ke Indonesia maka bangsa Indonesia yang wajib bahasa China.


Menyerahkan perencanaan dan pembangunan IKN pada China .Apakah ini bukan bajingsn yang tolol kata Rocky Gerung.


Apakah pada waktu DPR membuat UU IKN ada pasal yang boleh menyerahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pada negara Asing? 


Terus apa dasar penyerahan perencanaan dan pembangunan IKN pada China .Apakah ini tidak berbahaya buat bangsa ini.


Ibu kota itu tidak boleh semau nya Jokowidodo sebab Ibu Kota itu milik seluruh bangsa Indonesia sebab akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mana bangga nya kalau ibu kota itu di bangun oleh Imperalis  China dan menggadaikan kedaulatan negara.


Beda dengan Ibu Kota Jakarta yang penuh dengan sejarah perjuangan bangsa. Jakarta tempat Lahirnya Bangsa Indonesia 28 Oktober 1928 melalui sumpah pemudah.


Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.


Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 


Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Dengan tujuan  sumpah pemuda  mengangkat harkat dan martabat Rakyat Indonesia Asli.


Jakarta tempat Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia 


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Soekarno/Hatta.


Jakarta tempat ibu Fatmawati menjahit bendera merah putih untuk di kibarkan pada saat Proklamasi. Jakarta juga mencatat pengkhianatan G30S PKI penberontakan dan pembunuhan para Jendral .


Jakarta tempat berkumpul nya seluruh etnis suku bangsa yang ada Di Indonesia dari Sabang sampai Meruke dari Miangas sampai Pulau Rote.


Jakarta adalah kebanggaan bangsa ini .Jakarta adalah pusat energi bangsa Indonesia Mengukir Prestasi.


Jakarta akan di kubur sejarah nya oleh ide gila IKN yang diserahkan pada China.


Memang untuk menghancurkan sebuah bangsa habisi sejarah nya dan habisi nilai nilai kebangsaan nya habisi jati diri nya. Dan semua ini sudah dititik nadir.


Dengan kesepahaman Presiden China Xijimping dan Presiden Jokiwidodo. Kalau th 2024 tidak terjadi Perubahan maka bangsa Indonesia  sudah berada di titik nadir.  


Berikut 8 kesepakatan hasil pertemuan Jokowi-Xi Jinping:


1. Protokol tentang Persyaratan Pemeriksaan dan karantina untuk Ekspor Serbuk Konjac dari Indonesia ke Tiongkok


2. Protokol tentang Persyaratan Phytosanitary untuk Ekspor Tabasheer dari Indonesia ke Tiongkok


3. Rencana Aksi Kerja Sama Bidang Kesehatan


4. Nota Kesepahaman tentang Pusat Penelitian dan Pengembangan Bersama


5. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Perencanaan Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman terkait Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia


6. Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok “Two Countries, Twin Parks


7. Nota Kesepahaman tentang Pendidikan Bahasa Tiongkok


8. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Ekonomi dan Teknis


Kita bisa membaca dengan gamblang kesepahaman yang tidak setara dan jelas merugikan Indonesia maka midel seperti ini akan merugikan Bangsa dan Negara Indonesia soal Kereta Api Cepat yang awak nya B to B kok akhir nya negara tombok lewat APBN.


Soal Nikel perjanjian yang merugikan Indonesia 95%Nikel dikuasai China di Bejing harga nikek 85 dolar penerintah memberi harga 35 Dolar bebas pajak selama 35 Tahun keputysan ini jelas melanggar UU perpajakan dan hal ini bisa diseret ke pengadilan jika sudah tidak berkuasa merugikan Negara.Belum lagi  masih nyolong nikel 5 juta ton di sekundupkan ke China.


Jika China itu punya etiket baik terhadal negeri ini akan mengusut dan membayar kerugian negara.


Bagaimana keadaan ini apa kita akan membiarkan  bangsa ini dijajah kembali oleh Imperalis China? 


Atau kita bangkit dan  kembali ke UUD 1945 Dan Pancasila. ***

Penulis blog