HOT NEWS

HEBOH Jenderal Polisi Bintang Tiga Sebut Ucapan Rocky Gerung Sudah Tepat

DEMOCRAZY.ID
Agustus 21, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
HEBOH Jenderal Polisi Bintang Tiga Sebut Ucapan Rocky Gerung Sudah Tepat


DEMOCRAZY.ID - Di tengah banyaknya kecaman terhadap Rocky Gerung, seorang jenderal polisi bintang tiga justru membela. Katanya, sudah tepat!


Sebelumnya, pengamat politik, Rocky Gerung membuat pernyataan yang diduga menghina Presiden Jokowi.


Pernyataan berupa kritik tersebut terekam video lalu beredar di media sosial.


“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia akan jadi rakyat biasa, gak akan ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy nya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN,” ucap Rocky dalam video itu.


“Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya itu. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita,” sambungnya.


“Itu b yang t. Kalau dia b* yang pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b yang pengecut. Ajaib b tapi pengecut,” tutup Rocky Gerung.


Kontan, Rocky banjir kecaman. Terutama dari kalangan loyalis Jokowi. Bahkan, ada yang sampai melaporkannya kepada aparat penegak hukum alias kepolisian.


Belakangan Rocky Gerung menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat publik jadi gaduh. Namun, Rocky tidak meminta maaf terhadap isi pernyataannya.


“Sekali lagi saya garis bawahi. Saya minta maaf, karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi itu. Itu intinya tuh dan tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik,” kata Rocky Gerung di kawasan Menteng, Jumat 4 Agustus 2023 lalu.


Meski diancam di mana-mana, Rocky Gerung mengaku tidak akan berhenti mengkritik presiden.


“Kenapa? Karena di dalam kasus ini berbagai macam kepentingan ngincer untuk mengeksploitasi itu, tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik,” tegas Rocky.


Dibela Jenderal Polisi


Menariknya, kritik keras Rocky Gerung itu dibela seorang jenderal polisi bintang tiga. Dia Komjen Pol Drs Dharma Pongrekun SH MM.


Jenderal berdarah Toraja kelahiran Palu Sulawesi Tengah itu bicara blak-blakan dalam acara Forum Negarawan, Sabtu 11 Agustus 2023. Dharma salah satu inisiator forum tersebut.


Dalam orasinya, Dharma antara lain bicara penjajahan neo kolonialisme. Dia menyebut Indonesia belum benar-benar merdeka.


“Secara de jure kita sudah diakui United Nations (PBB). Tapi secara de facto belum (merdeka),” katanya dengan intonasi berapi-api.


Dharma juga mengungkit utang Indonesia yang bertumpuk-tumpuk. Semakin lama, Indonesia semakin tersandera utang luar negeri yang berbahaya bagi masa depan negara.


Dia juga bicara gelar-gelar akademik yang diadopsi dari Barat. 


“Kita dibikin seolah-olah bangga dengan gelar kita. Padahal, gelar itu sebenarnya mendungu-dungukan kita karena ketika bicara tentang logi, logos, itu asal katanya dari Yunani. Itu artinya apa? Dungu!”


“Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Rocky Gerung sebenarnya tepat sekali,” tegasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.


Mantan wakil kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) itu juga menyebut, apa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah konsep intelijen. “Buat masalah, ciptakan reaksi, dan berikan solusi,” bebernya.



Sosok Dharma Pongrekun


Dharma Pongrekun dikenal karena berani berpendapat di depan publik. Salah satunya terkait Covid-19. Dharma pernah menyebut, Covid-19 hanyalah konspirasi para elite global yang memiliki kepentingan besar.


Hal ini beberapa kali ia sampaikannya, baik dalam akun channel youtubenya maupun saat diwawancara.


Saat diwawancara Helmi Yahya, Dharma mengatakan begitu banyak contoh kejadian yang terkait dengan konspirasi elite global. Situasi itu hanyalah penggiringan penggunaan produk-produk tertentu.


Ia mencontohkan, ketika Covid datang, semua berlomba-lomba menggunakan zoom dan produk IT lainya. Belum lagi hal-hal lain yang lebih besar yang tiba-tiba jadi kebutuhan.


Pandemi, kata Komjen Dharma, juga memaksa satu sama lain jadi menjaga jarak. Padahal, manusia hakikatnya manusia gathering, suka bergandengan tangan, bersosialisasi.


“Ada juga upaya menjauhkan manusia dengan Tuhan karena ada larangan umat melakukan ibadah di rumah Tuhannya,” lanjutnya lagi.


Penulis buku “Indonesia Dalam Rekayasa Kehidupan” ini juga beberapa kali mengungkapkan soal kendali chip yaitu ada upaya pengumpulan data, mulai dari identitas, medical record, paspor dan data lainnya, katanya semua itu merupakan One System for All.


Komjen Dharma juga dikenal memiliki pemikiran yang kuat terkait kehidupan berbangsa.


Komjen Dharma merupakan seorang perwira tinggi di tubuh Polri. Saat ini ia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. [Democrazy/Herald]

Penulis blog