EKBIS POLITIK TRENDING

Ekonomi Era Jokowi (Katanya) Stabil, Anies: Ketimpangan Menguat!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
TRENDING
Ekonomi Era Jokowi (Katanya) Stabil, Anies: Ketimpangan Menguat!


DEMOCRAZY.ID - Panjang lebar, mantan Gubernur DKI DKI, Anies baswedan yang kini menjadi bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), menjelaskan ihwal perekonomian di bawah pemerintahan Jokowi. Ketimpangan, pengangguran dan kemiskinan naik.


Kata Anies, fakta ekonomi yang tak bisa dibantah adalah angka pengangguran naik. 


“Kita mensyukuri pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, PDB naik 2 kali lipat, dan PDB per kapita naik. Tapi, angka makro belum menggambarkan rumah tangga kita,” ucap Anies di dalam dialog kebangsaan di Ballroom Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).


Selanjutnya, Anies mengandaikan pertumbuhan ekonomi sebagai kue berukuran besar. Sayangnya, kue besar itu hanya untuk segelintir orang. Bukan untuk warga miskin atau kekurangan di Indonesia. 


Dengan kata lain, belum terjadi keadilan sesoal bagi seluruh rakyat Indonesia.


“Kenyataannya, ada kelompok yang merasakan kesejahteraan dengan lompatan besar. Dan, mayoritas tidak merasakan. Angka pengangguran naik,” kata dia.


Anies mengatakan, pertumbuhan ekonomi bukan hanya terkait angka, namun juga kualitas ekonomi. Faktor yang menentukan kualitas yaitu tingkat pemerataan yangtinggi. 


“Kita dorong pemerataan,” ungkap dia.


Ia pun mengungkapkan, fondasi dari persatuan yaitu keadilan, kesetaraan dan kesempatan. Anies ke depan ingin menghadirkan keadilan.


Anies menambahkan, tantangan Indonesia ke depan sangat banyak dan bukan hanya terkait meningkatkan perekonomian. 


Namun, yang perlu dilakukan yaitu memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat.


Selain itu, pembangunan mikro pun tidak luput menjadi perhatiannya. Air bersih, sanitasi serta pendidikan pun harus terus ditingkatkan.


Sebelum menghadiri kegiatan dialog kebangsaan, Anies Baswedan hadir di acara jalan sehat bareng PKS di Stadion Tegalega. Hadir ribuan kader PKS di dua acara tersebut.


Anies Soal Konsep Perubahan: Apa Mau Harga Makanan Mahal Terus?



Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengaku sedang merumuskan secara khusus penterjemahan dari konsep change and continuity. 


Ia menjelaskan, konsep yang ia bawa di Pilpres 2024 tak serta merta hendak mengubah apa yang sudah ada, tetapi juga melanjutkan apa yang bisa dilanjutkan.


"Saya ingat pada saat saya pertama kali mendapatkan amanat dari Partai NasDem, Pak Surya Paloh pidato, sesudah itu saya ditanya apa yang menjadi, ke depan bagaimana dan saya jawab waktu itu, bahwa kita akan mengusung prinsip continuity and change, change and continuity. Itu bolak-baliklah," jelas Anies dalam talkshow info A1 kumparan yang tayang Jumat (4/8) malam.


Ia mengakui, mungkin selama ini gagasannya identik dengan mengubah karena ia berasal dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Anies lalu menjelaskan mengapa ia tetap menggunakan narasi soal perubahan.


"Kalau kepemimpinan itu [di Pilpres 2024] memang akan berubah. Beda dengan kalau kita bicara tentang perubahan itu tahun 2019. 2019 kan memang ada, itu periode pertama ya. Jadi mau ganti pemimpin atau tidak? Kalau sekarang itu kan memang presidennya akan selesai. Jadi perubahan itu [pasti ada]," jelasnya.


Anies menuturkan, meski tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden di berbagai survei sangat tinggi, namun di sisi lain keluhan soal kondisi hidup juga tinggi. 


Misalnya saja soal biaya hidup yang tinggi, lapangan pekerjaan yang belum cukup, hingga soal biaya kesehatan.


"Nah jadi kami melihat sebenarnya yang kita arahkan memang dari tadi tentang perubahan terkait dengan kondisi masyarakat kita. Apa mau harga makanan mahal terus? Apa mau lapangan pekerjaan sulit terus? Jadi perubahan itu di situ," jelas Anies.


"Dan itu tantangan di dalam kita sosialisasi ya. Karena apa? Karena cepat sekali ketika perubahan itu diasosiasikan dengan perubahan pemimpin. Lah padahal pemimpin memang akan berubah gitu," imbuhnya.


Dalam kenyataannya pun, kata Anies, tak mungkin ia hanya menggunakan prinsip perubahan saja tanpa keberlanjutan pun sebaliknya. 


Untuk itu, dalam semua aspek, Anies mengaku ia selalu memegang teguh empat aspek agar bisa menjadikan Indonesia lebih baik.


"Apa hal yang sudah ada sekarang yang perlu ditingkatkan, satu. Yang kedua, apa hal yang sudah ada sekarang yang perlu dilakukan koreksi? Kan objektif. Yang ketiga, apa hal sekarang yang ternyata tidak berjalan dengan baik sehingga tidak layak untuk diteruskan? Keempat, apa hal baru yang harus kita lakukan?" pungkasnya. [Democrazy/Inilah]

Penulis blog