DEMOCRAZY.ID - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI. Bamsoet mengatakan sosok Jokowi tak ada tandingannya.
"Kalau ada yang berbahagia pada hari ini di dunia ini, tentu saja kita semua yang ada di ruangan ini, kenapa? Karena kehadiran Presiden yang tidak hanya sebagai kepala pemerintahan, tapi juga sebagai kepala negara," kata Bamsoet dalam sambutannya di Gedung MPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Bamsoet kemudian bimbang untuk melanjutkan pernyataannya karena khawatir viral di media sosial.
Bamsoet kemudian menyatakan Jokowi adalah pemimpin yang dicintai oleh rakyat dilihat dari berbagai lembaga survei terkait tingkat kepuasan.
"Ah nggak usah diterusin deh, nanti jadi viral. Karena kita tahu beliau sangat dicintai oleh rakyat. Di mana kepuasan publik lebih dari 80 persen. Jadi istilah kita Pak Presiden, sing nggak ada lawan," sambungnya.
Diketahui Jokowi, menghadiri acara peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI. Jokowi datang bersama dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Pantauan di Gedung MPR RI, Jumat (18/8/2023) sekitar pukul 13.45 WIB Jokowi tiba di Gedung MPR. Ia terlihat didampingi oleh Seskab Pramono Anung.
Jokowi tampak mengenakan batik bercorak kuning dan cokelat dilengkapi dengan peci berwarna hitam. Kedatangannya disambut oleh jajaran pimpinan MPR. Jokowi kemudian memasuki ruang acara pukul 14.02 WIB.
Bamsoet Ingin Utusan Golongan Ada Lagi di MPR
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) berbicara terkait demokrasi di Indonesia yang mensyaratkan kedaulatan di tangan rakyat.
Dahulu sebelum amendemen keempat, UUD Negara 1945 mengamanatkan pemerintahan Indonesia dijalankan oleh wakil rakyat hingga wakil golongan.
"Berdasarkan konstitusi Indonesia adalah negara hukum yang menganut prinsip demokrasi di mana kedaulatan berada di tangan rakyat dan melaksanakan menurut UUD 1945," kata Bamsoet dalam sambutannya di Acara Peringatan Hari Konstitusi, Gedung MPR, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Pemerintah Indonesia dijalankan oleh wakil rakyat, wakil daerah, dan perwakilan atau utusan golongan. Bamsoet menyebut perwakilan golongan belum terealisasi dengan baik dalam penerapannya.
"Dari hal ini jelas pemerintahan Indonesia semestinya dijalankan oleh wakil-wakil rakyat, wakil-wakil daerah, wakil-wakil golongan yang merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat yang dipilih oleh rakyat," ujar Bamsoet.
"Ini kita kehilangan satu, yaitu utusan golongan, inilah yang juga sedang kita dalami dan kaji kembali di MPR untuk dapat kita hadirkan utusan golongan," sambungnya.
Untuk itu, Bamsoet ingin pemerintah dapat mengakomodasi dan melibatkan lembaga profesi di dalamnya. Bamsoet ingin mengkaji supaya utusan golongan ini bisa menyampaikan aspirasi.
"Agar organisasi-organisasi keagamaan, agar wartawan, dokter dan profesi-profesi lain dan kelompok-kelompok lain masuk dalam konstitusi kita dan mampu bisa menyalurkan berbagai aspirasinya," imbuhnya. [Democrazy/detik]