BENARKAH PAK PRABOWO PERNAH MENYESAL DIDUKUNG KELOMPOK ISLAM?
Oleh: Azwar Siregar
Beberapa hari yang lalu. Saya diminta tanggapannya oleh seorang sahabat. Tentang sebuah isu bahwa Pak Prabowo menyesal pernah dekat dengan Kelompok Islam yang dianggap Intoleran.
Untuk memudahkannya, mari kita perjelas saja, kelompok Islam yang dianggap Intoleran tersebut adalah Ormas Ha-eR-eS dan Kelompok 212.
Saya mencoba menelusuri sumber beritanya. Ternyata dari Grace Nathalie dari sebuah Acara Talk Show di Youtube.
(Grace Natalie Ungkap Prabowo Menyesal Sempat Dekat Dengan Kelompok Intoleran https://www.tvonenews.com/amp/berita/nasional/147482-grace-natalie-ungkap-prabowo-menyesal-sempat-dekat-dengan-kelompok-intoleran).
Saya membaca beritanya tuntas. Terutama sumber rujukan isu tersebut.
"Ya itu memang kita kritisi tapi beliau dalam sebuah percakapan santai, tersiratnya saya lupa kata-kata persisnya, dan ada tereksplisit juga. Kurang lebih beliau menyiratkan penyesalan lah pernah mengambil langkah itu," kata Grace Nathalie.
Namun, pernyataan Grace terkait Prabowo yang dianggap menyesak pernah dekat dengan kelompok intoleran, masih menjadi dugaan saja.
Jadi menurut hemat Grace, pernyataan Prabowo tersirat sebuah kemungkinan penyesalan pernah bergabung dengan kelompok yang disebut intoleran tersebut.
Dari Berita ini, jelas dan lugas, terang-benderang, kalau isu tersebut cuma sebatas interpretasi dari seorang Grace Nathalie.
Herannya saya, sahabat-sahabat lama, yang mengaku sangat beragama, bagaimana bisa langsung menuding dan memfitnah Pak Prabowo tidak suka Kelompok Islam tertentu hanya berdasarkan asumsi seorang Grace Nathalie?
Kemarin itu saya cuma menjawab, kalau sosok Pak Prabowo itu Pemersatu. Bagi beliau tidak ada istilah membenci satu kelompok tertentu. Sekarang Pak Prabowo mengajak semua anak bangsa untuk bersatu. Membangun bangsa biar lebih cepat berkambang dan maju.
Kalau dikaitkan dengan Islam, saya dari dulu meyakini kalau Pemahaman Pak Prabowo tentang Islam memang masih kelas Santri. Tidak bisa disalahkan karena beliau tumbuh dikeluarga sekuler. Ayah beliau Muslim sedangkan Bundanya seorang Kristiani taat.
Lucunya di Kelompok yang bukan Muslim, malah Pak Prabowo dianggap akan mendirikan Negara Islam. Pak Prabowo dianggap anti Non Muslim. Lah, adik-adiknya semua non muslim, ha..ha..ha...
Sekali lagi, menjadi Prabowo itu memang sulit. Menjadi sosok Pemersatu itu tidak mudah. Akan rentan dicurigai kedua belah pihak yang berseteru. Apalagi melihat watak masyarakat kita yang sangat senang ribut. Susah diajak bersatu.
Kembali ke masalah Islam. Pak Prabowo seorang Muslim. Itu adalah fakta. Beliau sudah naik Haji. Sudah berkali-kali Umrah. Dan sejak di Militer sudah sangat dekat dengan Ulama. Bukan hanya karena copras-capres.
Pemahaman Agama Pak Prabowo mungkin saja tidak sebaik kita-kita. Jauh lah dibawah Bang Anies dan Mas Ganjar.
Tapi kalau berbicara implementasi ajaran Islam, saya mengaku masih jauh dibawah Pak Prabowo. Mohon maaf, menurut saya Bang Anies dan Mas Ganjar juga bukan apa-apanya.
Alasan saya sederhana saja. Islam mengajarkan kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Jadi kalau saya disuruh memilih sahabat karib dikehidupan sehari-hari diantara tiga orang itu, saya akan memilih Pak Prabowo. Bahkan saya yakin Bang Anies dan Mas Ganjar sendiri lebih memilih memiliki sahabat seperti Pak Prabowo dibandingkan yang mirip diri mereka sendiri.
Kalau ngga percaya, coba tanya beliau berdua.
Siapa sih yang mau punya teman yang masih sanggup menikam dari belakang? Atau sahabat yang anak mami? Kalau saya jelas nggak, entah ya kalau anda!
Jadi kalau kaitannya dengan penerapan ajaran Islam sehari-hari, saya teringat ucapan Ustadz Arrazy, beliau yang merasa seorang yang paham Agama, seorang yang menjadi panutan umat, tapi beliau mengakui kalau berbicara keikhlasan, beliau hormat dan mengakui kelapangan hati dan jiwa besar sosok Pak Prabowo.
Jadi kalau berbicara isu Pak Prabowo menyesal pernah dekat dengan Kelompok Islam yang dianggap intoleran, saya menyarankan agar kawan-kawan yang sudah terlanjut memfitnah, sudah duluan mencaci-maki Pak Prabowo, agar taubat nasuha.
Kebencian membabi-buta kalian kepada Pak Jokowi, yang kemudian kalian lampiaskan kepada Pak Prabowo, sungguh tidak sehat bagi masa depan bangsa kita.
Sama juga dengan Grace Nathalie dan kawan-kawan. Tudingan-tudingan Kelompok Islam intoleran kepada Anak bangsa yang tidak sepakat dengan Pemerintah adalah sikap yang benar-benar jahat.
Politik belah bambu yang dilakukan oleh Grace Nathalie dan para Politisi yang gemar menyudutkan salah satu Kelompok Islam adalah kedengkian. Menyanjung tinggi Kelompok Islam yang pro Pemerintah dan mencaci-maki Kelompok Islam yang dianggap oposisi.
Kedengkian dibalut sikap politis ini kalau terus-menerus dirawat, akan membuat bangsa kita terus terpecah dan bisa jadi perang saudara. Semoga Grace Nathalie bisa bertaubat.
Ayo kita semua mengikuti kebesaran hati dan jiwa Pak Prabowo. Tidak ada lawan apalagi musuh kalau sesama anak bangsa. Kita semua adalah saudara. Terlepas dari pilihan politik menyikapi yang berkuasa. Karena siapapun Presidennya, adalah Pemimpin kita semua. Sebaliknya rakyat yang menjadi Oposisi adalah keniscayaan dalam sistem Demokrasi. ***