DEMOCRAZY.ID - PDI Perjuangan mengkritik proyek lumbung pangan (food estate) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyebut program itu sebagai kejahatan lingkungan.
"Dalam praktik kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto kepada wartawan di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).
Kritik tersebut disampaikan Hasto ketika dimintai tanggapan oleh wartawan terkait dugaan aliran dana kejahatan lingkungan sedikitnya Rp1 triliun yang masuk ke partai politik untuk pembiayaan Pemilu 2024.
"Kami memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait upaya yang dilakukan Presiden Jokowi membangung food estate," ujarnya.
Kritik Hasto kepada Jokowi bertolak belakang dengan pernyataannya pada Ahad 17 Juli 2022.
Ketika itu, dalam sebuah pertemuan ramah tamah dengan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di Palangkaraya, Hasto justru memuji-muji program lumbung pangan Presiden Jokowi.
Sempat Mendukung dan Memuji
Dikutip Antara, Hasto bahkan mengajak pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan semangat dan optimisme dalam mewujudkan kedaulatan di bidang pangan dengan memberikan dukungan pada program food estate atau lumbung pangan.
"Untuk itu kita memberikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya Presiden Joko Widodo membangun Food Estate di Kalteng," kata Hasto di Palangka Raya, Sabtu (17/7/2022) malam.
Hasto bahkan juga mengapresiasi dukungan semua pihak yang selama ini turut berpartisipasi mendukung serta menyukseskan pelaksanaan Food Estate di Kalteng.
Hasto menyebut sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) proyek lumbung pangan Jokowi akan memberikan dampak yang sangat baik terhadap negara maupun masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Kebijakan food estate Jokowi menjadi salah satu kebijakan yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.
Pelaksanaan PSN Food Estate di Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. [Democrazy/Narasi]