DEMOCRAZY.ID - Salah satu isi buku karya Soe Hok Gie berjudul “Catatan Seorang Demonstran” menceritakan kehidupan Soekarno di antara para wanita. “Aku dapat membayangkan betapa kotornya hidup perkelaminan di sini (Istana Presiden),” tulis Soe Hok Gie. Soe Hok Gie melihat sekretaris pribadi Soekarno di Istana Negara berkebaya ketat dengan buah dada yang menggiurkan. “Terus terang saja, aku melirik padanya, padahal dalam hal ini aku biasanya acuh tak acuh,” kata Hok Gie. Masih dalam buku karya Soe Hok Gie, suatu ketika Senat Fakultas Sastra UI menerima surat dari Menteri Koordinator Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Profesor Prinojo, dimana Fakultas diminta mengirimkan 20 orang mahasiswi untuk nonton wayang kulit di Istana semalam penuh. Hal itu sontak membuat Hok Gie dan kawan-kawannya tersinggung, karena seolah Fakultas Sastra adalah pemasok wanita untuk konsumsi istana. Apalagi tidak ada permintaan utk mengundang seorang pun mahasiswa. Ketika kebanyakan orang bangga ketika diu...
DEMOCRAZY.ID - Salah satu isi buku karya Soe Hok Gie berjudul “Catatan Seorang Demonstran” menceritakan kehidupan Soekarno di antara para wanita. “Aku dapat membayangkan betapa kotornya hidup perkelaminan di sini (Istana Presiden),” tulis Soe Hok Gie. Soe Hok Gie melihat sekretaris pribadi Soekarno di Istana Negara berkebaya ketat dengan buah dada yang menggiurkan. “Terus terang saja, aku melirik padanya, padahal dalam hal ini aku biasanya acuh tak acuh,” kata Hok Gie. Masih dalam buku karya Soe Hok Gie, suatu ketika Senat Fakultas Sastra UI menerima surat dari Menteri Koordinator Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Profesor Prinojo, dimana Fakultas diminta mengirimkan 20 orang mahasiswi untuk nonton wayang kulit di Istana semalam penuh. Hal itu sontak membuat Hok Gie dan kawan-kawannya tersinggung, karena seolah Fakultas Sastra adalah pemasok wanita untuk konsumsi istana. Apalagi tidak ada permintaan utk mengundang seorang pun mahasiswa. Ketika kebanyakan orang bangga ketika diu...