DEMOCRAZY.ID - Hubungan bilateral antara China dan Yordania dikabarkan semakin memanas. Hal itu terjadi setelah kesepakatan antar negara terkait pembangkit listrik Attar Yordania, tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan bangsa Yordania. Pembangkit listrik Attarat Yordania sebelumnya dianggap sebagai proyek menjanjikan, yang dapat menyediakan ‘kerajaan gurun’ dengan sumber energi utama, sambil memperkuat hubungannya dengan China. Meski menempati urutan keempat di dunia untuk minyak serpih terbanyak, Yordania juga merupakan salah satu negara yang paling bergantung pada sumber energi asing, karena tingginya biaya yang diperlukan untuk mengekstraksi bahan bakar. Kesepakatan seputar proyek tersebut, telah menempatkan Yordania pada utang miliaran dolar ke China, namun timbul kesepakatan lain yang dicapai sejak proyek tersebut disusun. Pemerintah Yordania sendiri tengah mencoba untuk menantang kesepakatan lainnya tersebut, dalam pertarungan hukum internasional. Menanggapi hal ini,
DEMOCRAZY.ID - Hubungan bilateral antara China dan Yordania dikabarkan semakin memanas. Hal itu terjadi setelah kesepakatan antar negara terkait pembangkit listrik Attar Yordania, tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan bangsa Yordania. Pembangkit listrik Attarat Yordania sebelumnya dianggap sebagai proyek menjanjikan, yang dapat menyediakan ‘kerajaan gurun’ dengan sumber energi utama, sambil memperkuat hubungannya dengan China. Meski menempati urutan keempat di dunia untuk minyak serpih terbanyak, Yordania juga merupakan salah satu negara yang paling bergantung pada sumber energi asing, karena tingginya biaya yang diperlukan untuk mengekstraksi bahan bakar. Kesepakatan seputar proyek tersebut, telah menempatkan Yordania pada utang miliaran dolar ke China, namun timbul kesepakatan lain yang dicapai sejak proyek tersebut disusun. Pemerintah Yordania sendiri tengah mencoba untuk menantang kesepakatan lainnya tersebut, dalam pertarungan hukum internasional. Menanggapi hal ini,