HOT NEWS POLITIK TRENDING

MISTERI Kriteria 0 Cawapres Anies Baswedan, Ini Sosok Yang Cocok Menurut Demokrat-PKS-NasDem

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
MISTERI Kriteria 0 Cawapres Anies Baswedan, Ini Sosok Yang Cocok Menurut Demokrat-PKS-NasDem


DEMOCRAZY.ID - Bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengungkapkan sejumlah kriteria cawapresnya, yakni bisa membantu pemenangan, membuat koalisi makin solid, membantu proses pemerintahan, punya visi misi, dan chemistry. Anies mengatakan ada satu kriteria baru yang ditambahkan, yakni kriteria 0.


Dia menjelaskan, kriteria 0 ini berarti sosok cawapres tidak bermasalah dan berani. Pasalnya, jika tidak punya kriteria 0, maka cawapres ini rentan tersandung masalah.


“Siapa namanya? Ini dia, mudah-mudahan beberapa hari ke depan bisa selesai. Tapi sekarang lagi dibahas. Kalau 5 (kriteria) mudah, tapi kriteria 0 ini yang lagi dicari, yang tidak bermasalah,” kata Anies di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023.


Demokrat: AHY sangat memadai


Deputi Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria 0 yang disebut bakal calon presiden Anies Baswedan. 


Sebelumnya, Anies menambahkan kriteria untuk calon pendampingnya, yakni kriteria 0 yang berarti tidak punya risiko hukum dan berani.


Kamhar menyebut partainya menghormati kriteria baru oleh Anies tersebut. Kriteria 0, kata dia, berarti tidak punya beban masa lalu, tak bermasalah, dan punya keberanian . Hal itu disebut Kamhar sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan cawapres saat ini.


“Mas Ketum AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria ini,” kata Kamhar dalam keterangannya, Jumat, 21 Juli 2023.


Menurut Kamhar, kriteria 0 ini dibutuhkan agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan bisa berlayar. Pasalnya, koalisi ini disebut-sebut berbeda dengan selera dan kehendak penguasa.


Oleh sebab itu, kata Kamhar, jika sosok cawapres tidak bersih dan tidak punya keberanian, maka nasib koalisi bisa tersandera.


Kamhar mengatakan kriteria bersih dan berani ini juga mesti ditunaikan jika pada Pemilihan Presiden 2024 Koalisi Perubahan mendapatkan mandat rakyat. Dia menjelaskan, Anies pun pernah menyampaikan bahwa ada sejumlah substansi di balik agenda perubahan dan perbaikan.


Misalnya, menentukan program yang mesti diteruskan, dikoreksi, dihentikan, dan program baru yang dibuat bersama-sama. 


“Untuk efektifitas dan optimalisi menjalankan ini, butuh orang yang tak memiliki beban masa lalu dan keberanian,” kata Kamhar.


Demokrat sepakat dengan kriteria 0 Anies Baswedan


Sementara itu, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut partainya bersepakat dengan kriteria 0 oleh Anies. 


Dia mengatakan bekas Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah menyampaikan kriteria tambahan itu kepada tim 8 koalisi.


“Kami pun mendukung penuh kriteria ini karena selaras dengan semangat perjuangan perubahan dan perbaikan. Membersihkan rumah Indonesia ini harus dengan sapu yang bersih. Bukan sapu yang bermasalah, atau bisa tersandera kasus,” kata Herzaky.


PKS: Mas AHY dan Kang Aher masuk syarat


Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera satu suara dengan Anies Baswedan ihwal kriteria 0 untuk calon wakil presiden. 


Adapun Anies sebelumnya mengatakan kriteria 0 ini berarti sosok cawapres tidak punya masalah hukum dan pemberani.


Mardani menjelaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan memang ingin pasangan calon yang dijagokan bisa menegakkan keadilan dan membawa Indonesia maju. Oleh sebab itu, capres dan cawapres hendaknya tidak punya beban masa lalu.


Mardani menilai sosok Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan alias Aher memenuhi syarat tersebut. Selain itu, kata dia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY juga memenuhi kriteria 0.


“Mas AHY dan Kang Aher masuk syarat,” kata Mardani saat dihubungi, Jumat, 21 Juli 2023.


Kriteria 0 buat pasangan calon minim dikriminalisasi


Kriteria 0 disebut Mardani membuat pasangan calon minim dikriminalisasi. 


“Dan itu jadi dasar yang kuat untuk membangun Indonesia yang bersih dan berani memberantas korupsi,” kata Mardani.


NasDem: bisa AHY, Aher, Yenny Wahid atau tokoh lainnya.


Di sisi lain, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Effendy Choirie mengatakan partainya tidak memunculkan kader internal, namun mendorong tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama sebagai pendamping Anies.


“Apa alasannya? Alasannya jelas, untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan pendukung NasDem, PKS dan Demokrat, kami perkirakan sulit menang,” kata Effendy Choirie saat dihubungi, Sabtu petang, 22 Juli 2023.


Sehingga, menurut Gus Choi, perlu ada dukungan tambahan dari warga Nahdliyin sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar serta moderat. Dari situ, NasDem kemudian menampilkan tokoh representasi NU untuk menjadi cawapres Anies. 


Sehingga dalam benak Gus Choi, pendukung utama Anies di Pilpres 2024 terdiri dari NasDem, Demokrat, PKS ditambah NU.


“Siapa figur NU itu? Dulu disebut Khofifah. Dengan berbagai jalur kami mendekati Khofifah. Intinya tidak ada kepastian. Tidak ada progres yang positif dari dia,” tutur Gus Choi.


Karena gayung tak disambut oleh Gubernur Jawa Timur itu, NasDem lalu berpaling pada figur NU yang lain, yakni Yenny Wahid. Di mata Gus Choi, Yenny Wahid juga punya kapasitas tinggi serta masih muda.


“Kami bertemu dua kali dengan beliau. Dalam obrolan, kami bertiga, saya, Mbak Yenny dan Ahmad Ali (Wakil Ketua DPP NasDem), Mbak Yenny menyambut positif kalau dipasangkan dengan Anies,” kata Gus Choi.


Ahmad Ali selanjutnya menemui lagi Yenny untuk ketiga kalinya. Rangkaian pertemuan penjajakan dengan Yenny Wahid itu, kata Gus Choi, tentu saja disampaikan pada Anies.


“Saya sendiri dalam dalam suatu kesempatan juga menyampaikan pada ketum (Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh) tentang Mbak Yenny. Itulah kisahnya,” ujar Gus Choi.


Dengan batalnya Khofifah sebagai bacawapres Anies, menurut Gus Choi, saat ini bola di tangan Anies dan tiga ketua umum partai koalisi untuk memilih cawapres. Bisa AHY, Aher, Yenny Wahid atau tokoh lainnya.


“Kita tunggu saja. Saat ini belum mendesak, belum darurat. Sabar,” ucap Gus Choi. 


Sumber: TEMPO

Penulis blog