DEMOCRAZY.ID - Pakar ilmu komunikasi politik Effendi Gazali mengungkapkan lima hal yang harus dilawan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dari Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apa saja?
Hal pertama menurut Effendi Gazali adalah penilaian publik terhadap Prabowo yang dianggap sebagai tokoh pemersatu.
Prabowo masuk ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai bertarung di Pilpres 2014 dan 2019.
"Pertama saya katakan adalah bagaiman teori pemersatu itu penting, teori pemersatu itu jalan tengah," kata Effendi Gazali saat diskusi Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (12/7/2023).
Hal kedua adalah gaya jalan dan sikap hormat Prabowo kepada Jokowi. Sementara hal ketiga adalah penilaian publik soal rasa kasihan kepada Prabowo yang sudah waktunya memimpin.
"Malah ditambah lagi kemudian, kedua saya katakan tadi, gesture-nya bagus, 'Siap Pak', jalan," ujar Effendi.
"Ditambah lagi dengan itu tadi, bahwa mulai ada yang mengatakan 'Ini kasihan loh sudah waktunya,'. Kenapa? Dianiaya terus," tambahnya.
Effendi Gazali mengungkapkan hal keempat, yakni soal kemampuan Prabowo berbahasa asing di forum internasional.
Unggahan Prabowo di media sosial menurut Effendi juga memilik efek kepada pemilih.
"Ditambah lagi penampilan, out of the box loh, bicara pidato bahasa asing di forum internasional. Kadang-kadang cuma mem-posting kucing, itu menarik," ucapnya.
Hal terakhir atau kelima ada soal jalan tengah yang lekat dengan Prabowo.
Maksud jalan tengah adalah, pemilih yang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang selalu berseberangan suaranya bisa masuk ke Prabowo sebagai jalan tengah.
"Ada pilihan teori jalan tengah itu yang nggak bisa dibantah tuh. Kalau orang nggak ke sini akan ke sini, sambil menunggu apa yang akan dimunculkan Anies," sebutnya.
Kelima hal tersebut, kata Effendi Gazali, harus diatasi oleh Ganjar Pranowo dan timnya.
"Pada saat yang sama, kalau tim Ganjar menonton acara ini, harus menyiapkan hal-hal antisipasi ini," imbuhnya. [Democrazy/detik]