DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai semakin sedikit operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK menunjukkan kinerja lembaga anti rasuah itu semakin membaik.
Hal tersebut ia katakan merespons kinerja penindakan KPK tahun ini yang baru melakukan OTT sebanyak tiga kali.
"Kalo OTT-nya ndak ada malah lebih bagus. Berarti pencegahannya lebih baik," kata Luhut saat ditemui wartawan di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (18/7).
Luhut pun mengaku heran kepada pihak-pihak yang merasa bangga ketika KPK melakukan OTT terhadap koruptor.
"Ya. Memang harus ke situ (semakin sedikit OTT). Kita ngapain bangsa ini kita pamer-pamer OTT-OTT melulu, bangga lihat itu? OTT Rp50 juta, Rp100 juta. Kau ndak pernah cerita berapa mereka menghemat triliunan-triliunan," jelas Luhut.
Lebih lanjut, Luhut pun memuji secara langsung kinerja Ketua KPK Firli Bahuri serta Deputi Pencegahan dan Monitoring Pahala Nainggolan.
Kedua pimpinan KPK tersebut diklaim telah sukses memimpin lembaga anti rasuah itu dengan mengedepankan sistem pencegahan dibandingkan penindakan.
"Pahala itu kerja sama saya, lapor Presiden, Pak Presiden ini kerjanya Pahala sama Firli ini hebat, paten. Karena menurut saya angka urusannya," imbuh Luhut.
Sebelumnya, Luhut juga pernah mengkritik OTT KPK. Menurutnya, di banyak negara maju hampir tak ada OTT.
Menurut Luhut, OTT dan korupsi dapat terjadi karena sistem yang memberikan ruang untuk melakukan pelanggaran.
Ia pun menyebut peningkatan efisiensi melalui digitalisasi harus terus dilakukan untuk mengurangi ruang buat korupsi. [Democrazy/CNN]