HOT NEWS POLITIK TRENDING

Kata Pakar BRIN: Nikuba Cirebon Temuan Aryanto Misel Tak Canggih-Canggih Amat, Konsepnya Sudah Banyak di Pasaran!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Kata Pakar BRIN: Nikuba Cirebon Temuan Aryanto Misel Tak Canggih-Canggih Amat, Konsepnya Sudah Banyak di Pasaran!


DEMOCRAZY.ID - Ada yang menarik menurut pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menyebut Nikuba Cirebon tak canggih-canggih amat.


Menurut penjelasan peniliti Madya BRIN, Deni Shidqi Khaerudini, Nikuba bukanlah pengubah bahan bakar fosil dengan penghasil hidrogen dari air.


Tetapi, kata Deni, Nikuba hanya perangkat yang dapat menjadi solusi untuk penghemat bahan bakar.


Selain itu, Nikuba juga dinilai bukan teknologi atau inovasi baru lantaran peranti sejenis sudah banyak di pasaran.


Deni menjelaskan, konsep yang digunakan Aryanto Misel pada Nikuba yakni menggunakan HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) atau dikenal juga sebagai gas Brown.


Nah, dari konsep HHO inilah kata Deni, Nikuba hanya berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan pengganti bahan bakar fosil pada umumnya.


Lebih jelas lagi, Deni menerangkan, konsep HHO yang diadopsi Nikuba bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar hidrokarbon pada mesin kendaraan.


Tak berhenti di situ, saat terjadi pembakaran bahan bakar, penggunaan hidrogen murni tak bisa mendukung proses pembakaran.


Pasalnya, Deni menyebut, hal itu lantaran partikel gas hidrogen yang sangat kecil tak bisa menjadi penyebab pembakaran di ruang bakar mesin.


Sehingga teknologi Nikuba asal Cirebon yang diklaim Aryanto Misel tak canggih-canggih amat dan Deni mengklaim Nikuba sejenis sudah banyak di pasaran.


Deni memastikan, Nikuba milik Aryanto Misel yang sempat dilirik Ferrari hingga Lamborghini itu hanya berfungsi penghemat bahan bakar.


Ia menambahkan, konsep penghemat bahan bakar seperti Nikuba Cirebon sudah ada dalam ilmu dasar fisika dan kimia.


Aryanto Misel Kecewa BRIN Buntuti ke Italia


Ternyata kunjungan penemu teknologi Nikuba Aryanto Misel ke Italia tak sendirian. Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) juga hadir.


Sejak tahu Ferrari dan Lamborghini disebut hanya ingin contek teknologi Nikuba ciptaannya, Aryanto Misel mengaku makin kesal ternyata ada BRIN.


Ia menyebut, perwakilan BRIN yang hadir dan datang saat dirinya tengah mempromosikan teknologi Nikuba kepada dua raksasa perusahaan otomotif tersebut.


"Lah, ngapain itu BRIN datang ke Italia? Sudah tahu BRIN itu kontra dengan Nikuba ciptaan saya. Di situ kondisi saya semakin kesal," kelekar Aryanto Misel.


Aryanto Misel mengaku kecewa lantaran kunjungannya ke Italia selama belasan hari hanya melelahkan saja.


Pasalnya, selama menjelaskan teknologi Nikuba temuannya, pihak Ferrari dan Lamborghini diduga hanya ingin meniru peranti tersebut.


Hal tersebut terbukti karena ia diminta untuk memperbaiki Nikuba buatan Rumania.


Hal itu terpaksa dia lakukan. Tapi katanya, ia hanya memberi ilmu jika Nikuba itu hanya sekadar berfungsi menghidupkan kendaraan.


"Hanya sekedar untuk menyalakan kendaraan saja, namun sengaja saya belum sampai untuk kendaraan itu berjalan," bebernya.


Aryanto Misel awalnya berharap perusahaan sumber energi untuk Ferrari dan Lamborghini yang mengundangnya mampu membayar kompensasi teknologi Nikuba jika ingin diadopsi.


"Bahasa kasarnya, ya silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.


BRIN Akui Teknologi Nikuba


Sebelumnya Kepala BRIN Laksana Tri Handoko telah mengakui teknologi yang diklaim mampu mengonversi air menjadi bahan bakar hidrogen itu.


Namun, saat konferensi pers di Cibinong, Jawa Barat, pihak BRIN tak memberi tahu jika ada perwakilannya yang ikut ke Italia.


Saat itu, BRIN hanya mendukung dan siap memfasilitasi Aryanto Misel untuk meriset dan menyempurnakan Nikuba.


"BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba (Aryanto Misel)," ujar Laksana di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 5 Juli 2023.


BRIN mengklaim telah mengajak pria lulusan Universitas Indonesia itu untuk membuktikan kecanggihan Nikuba yang sudah dia kembangkan.


Pasalnya, sejak viral tahun 2022, BRIN menilai bahwa Nikuba perlu riset lebih lanjut agar benar-benar terbukti secara ilmiah.


"Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu," ungkap Laksana.


Laksana menjelaskan, peranti bernama asli Niku Bayu alias Ini Air itu perlu dikembangkan dengan hati-hati.


Jika sudah terbukti berhasil dapat menggantikan bahan bakar minyak (BBM), Nikuba tak menutup kemungkinan akan diakui komunitas sains.


"Kalau di Sains, kita perlu berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," terangnya. [Democrazy/DW]

Penulis blog