DEMOCRAZY.ID - Klaim-klaim beredar luas di media sosial internet bahwa Nikuba karya Aryanto Misel dilirik Ferrari dan Lamborghini dan diundang perusahaan otomotif kenamaan itu ke Italia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan pihak yang mengajak Aryanto Misel ke Italia adalah mitra BRIN.
"Ini terkait dengan mitra kami tadi ya yang mengundang periset kami ke Italia. Menurut pengakuan, mitra kami yang juga biayai Pak Misel itu, bukan perusahaan otomotif Italia yang ternama yang mengundang (Aryanto Misel)," ujar Haznan Abimanyu selaku Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur kepada wartawan di kantor BRIN, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Haznan menegaskan mitranya yang membawa Misel bertemu dengan perusahaan-perusahaan otomotif di Italia.
Selain itu, Haznan memastikan kabar ini sudah terkonfirmasi langsung dari mitranya yang tidak bisa disebutkan namanya.
"Mitra kami yang membawa Pak Misel ke Italia untuk menemui induk perusahaan yang di Italia, ini terkonfirmasi ya, nanti bisa konfirmasi, ini info yang saya dapatkan," ungkap Haznan Abimanyu.
Soal kabar Misel yang dibawa ke sebuah pameran otomotif di Italia, Haznan menjelaskan itu juga merupakan kerja dari mitranya, sehingga Misel punya kesempatan untuk memperkenalkan penemuannya.
"Jadi itu bukan Ferarri, Lamborghini, Ducati yang mengundang Pak Misel, tapi mitra kami yang membawa Pak Misel itu untuk mempresentasikan teknologinya ke sana dengan membawanya dan kemudian mengunjungi pameran otomotif di Italia," papar Haznan.
"Kami harus konfirmasi dahulu (soal menyebut mitra) apakah mereka mau dibuka namanya atau tidak," imbuhnya.
Peneliti BRIN juga ada di lokasi yang sama di Italia saat Aryanto Misel berkunjung ke Italia. Soalnya, peneliti BRIN juga punya sponsor yang sama, namun berbeda tujuan.
Peneliti BRIN di Italia bukan untuk membuntuti atau memata-matai Aryanto Misel si pembuat Nikuba, melainkan untuk keperluan membahas motor listrik.
Sebelumnya, pihak TNI, yakni Kodam III Siliwangi, mengabarkan Nikuba diberangkatkan ke Milan dan kabarnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi untuk Ferrari dan Lamborghini.
"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf Adhe Hansen, Selasa (4/7) lalu.
Pihak TNI di Jawa Barat itu memang mendukung temuan Aryanto Misel tersebut. Presentasi ke pihak pabrikan otomotif sudah dilakukan pada 18 Juni lalu di Milan.
Peneliti BRIN Ketemu Pencipta Nikuba di Italia: Tak Ada Niat Mata-matai
BRIN membantah desas-desus yang sempat mencuat di media sosial bahwa pihaknya membuntuti perjalanan pembuat Nikuba, Aryanto Misel, ke Italia.
Pihak BRIN menegaskan keberadaan mereka di tempat yang sama karena keduanya memiliki kesamaan sponsor.
"Tidak ada kaitannya dengan Nikuba, cuma kebetulan sponsornya sama sehingga akhirnya ketemulah. Ya karena sponsornya sama, masa nggak ketemu? Dan tidak ada pembicaraan sama sekali tentang Nikuba, tidak ada hubungannya," tegas Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur-BRIN Haznan Abimanyu kepada wartawan di kantor BRIN, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
BRIN tak membantah soal keberadaan salah satu penelitinya yang memang saat itu berada di Italia.
Namun Haznan menerangkan timnya ke sana untuk penelitian teknologi yang berbeda dan bukan soal Nikuba, alat yang diklaim bisa mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
"Kebetulan memang betul ada periset BRIN yang datang ke Italia kesana dan bertemu secara kebetulan. Periset itu ada di bawah jadi saya mengkonfirmasi memang datang ke Italia datang atas undangan mitra kerja sama kami dengan teknologi yang beda, beda sama sekali. Teknologinya yang kita kerja sama (adalah) motor listrik, " terang Haznan.
Haznan juga mempersilakan agar semua bisa mengkonfirmasi kebenaran dari pernyataannya ini. Dia pun menampik bahwa BRIN berniat memata-matai Nikuba di Italia.
"Wallahualam bisa dicek kembali bisa dikonfirmasi kembali ke berbagai pihak bahwa itu memang secara kebetulan dan bukan seperti yang digembar-gemborkan selama ini bahwa BRIN memata-matai Nikuba," kata Haznan.
"Tidak ada sama sekali niat memata-matai. Bahkan kami menawarkan, bila ada masyarakat yang menemukan suatu teknologi membutuhkan development lebih lanjut, kami bersedia mendampingi," ujarnya. [Democrazy/detik]