Jokowi Diminta Kerahkan Menteri untuk Evaluasi Tebet Eco Park Besutan Anies

DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengerahkan menterinya untuk mengevaluasi Tebet Eco Park yang dibangun mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal ini disampaikannya menyindir para menteri Jokowi yang memeriksa Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun Anies Baswedan, yang kemudian ditemukan sejumlah kekurangan sehingga layak direnovasi.

Baca Juga: Pengamat Sebut Tebet Eco Park Bisa Benasib Sama dengan JIS yang Dibangun Anies

"Ayo pak @jokowi, jangan menyerah! Kerahkan lagi 3 menteri buat cek rumput, akses pintu, dan parkir. Syukur-syukur ada peluang buat ubah status menjadi perlu renovasi," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Jumat (14/7). 

Ayo pak @jokowi, jangan menyerah ! Kerahkan lagi 3 menteri buat cek rumput, akses pintu, dan parkir. Syukur2 ada peluang buat ubah status menjadi "perlu renovasi" 😴 pic.twitter.com/ArE1sNRvpL

— Lukman Simandjuntak (@hipohan) July 13, 2023

Sekadar informasi, Tebet Eco Park baru saja memenangkan penghargaan bergengsi Internasional, Design of The Year 2023 di President Design Award Singapore.

Penghargaan taman besutan Anies Baswedan itu bukan pertama kalinya, sebelumnya Tebet Eco Park juga meraih penghargaan Gold Award di ajang Singapore Landscape Architecture Award 2022 dalam kategori Taman dan Rekreasi.

Anton Siura pendiri Siura Studio yang merancang Tebet Eco Park mengatakan ketika taman dibuka banyak respon positif yang didapatkan, terlebih satu tahun setelahnya.

“Ketika Taman ini dibuka pada April 2022 kami menerima banyak sekali respon positif dari banyak komunitas dan pemerhati desain, dan ini membuka mata pemerintah apa yang dibutuhkan masyarakat terkait bagaimana taman yang baik untuk semua khususnya di Jakarta,” jelasnya dikutip dari Okezone.

“Apalagi setelah setahun kami kunjungi kembali dan kami melihat taman ini berkembang dengan amat luar biasa baik itu dari sisi ekologinya maupun kemampuannya untuk menjadi ruang ketiga yang setara bagi semua,” tandasnya. [Democrazy/NW]