DEMOCRAZY.ID - Mabes Polri angkat suara terkait kabar pelarian buronan Harun Masiku yang disebut berada di Kamboja.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengaku segera mendalami temuan informasi tersebut kepada pihak otoritas terkait lainnya.
Ia memastikan pelbagai temuan tersebut akan dibagikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah mengusut dugaan korupsi mantan caleg PDIP tersebut.
"Kami akan tindak lanjuti kerja sama dengan KPK dan Interpol serta otoritas Kamboja," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (26/7).
Sebelumnya KPK mengaku sempat mengirim tim pada Mei lalu ke negara tetangga setelah mendapat informasi keberadaan Harun Masiku.
Tanpa menyebut tegas negara tetangga dimaksud, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan tim KPK bergerak ke masjid dan gereja diduga tempat Harun singgah.
"Sekitar satu bulan yang lalu, tim kami kirim ke salah satu negara tetangga dan melakukan pengecekan karena memang ada informasi saudara HM [Harun Masiku] itu di sana, ada di masjid, kami sudah cek di sana," ujar Asep di Kantornya, Jakarta, Kamis (6/7).
"Ada juga yang bilang dia itu ada di gereja, kita sudah cek di sana, ada juga yang tinggal di apartemen, kami sudah cek ke sana, di satu negara tetangga, tapi sampai saat ini belum ditemukan," sambungnya.
Harun harus berhadapan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia.
Ia diduga menyiapkan uang sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
Terhitung sudah lebih dari 850 hari KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa kepemimpinan Firli Bahuri Cs. [Democrazy/CNN]