AGAMA ISLAMI TRENDING

FAKTA Sebenarnya Foto Viral Santriwati Tenteng Senjata di Magetan, Ini Kata Ponpes Baitul Quran

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
TRENDING
FAKTA Sebenarnya Foto Viral Santriwati Tenteng Senjata di Magetan, Ini Kata Ponpes Baitul Quran


DEMOCRAZY.ID - Terungkap fakta sebenarnya di balik foto sejumlah santriwati tenteng senjata laras panjang yang viral di media sosial baru-baru ini.


Dalam foto yang beredar juga tampak mereka mengenakan rompi anti peluru.


Hingga Minggu (30/7/2023), postingan tersebut sudah mendapatkan ribuan komentar dan ribuan like.


Menurut keterangan yang ditulis, mereka adalah santriwati dari ponpes Baitul Qur'an di Magetan, Jawa Timur.


Dari hasil telusuran pencarian gambar di Google, tangkapan gambar ini dari sekolah Baitul Qur'an di Magetan (belum terkonfirmasi). Tampak para siswi memegang senjata laras panjang dan rompi anti peluru (kemungkinan replika).



Pendidikan seperti ini bagi generasi muda hanya akan menanamkan glorifikasi perang. Alih-alih memiliki keinginan untuk memajukan agamanya melalui ilmu pengetahuan, bisa jadi generasi muda kita hanya akan berpikir tentang perang di masa depan mereka.


Entah siapa yang bisa mengklarifikasi gambar ini atau yang harus bertanggung jawab atas metode pendidikan seperti ini. 


Anak-anakku, agama diturunkan oleh Tuhan bukan untuk berperang, melainkan agar kita saling mengenal satu sama lain dengan segala perbedaan dalam penciptaan Tuhan atas manusia." tulis sebuah akun instagram yang turut membagikan foto tersebut.


Saat dikonfirmasi, Ketua Harian Yayasan Pondok Pesantren Baitul Quran, Magetan, foto tersebut adalah  kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2023-2024. 


"Al Zahra ingin mengadakan kegiatan dengan sifat sesuatu yang baru. Terkait foto yang beredar dan viral di media sosial, kami mengaku meminta maaf," ujarnya.


Menurutnya, sementara hal yang dapat diakses anak anak dan dimiliki oleh pihak sekolah yakni airsoft gun. Kegiatan tersebut, kata dia,  nantinya untuk acara olahraga.


Mereka ingin sebuah inovasi-inovasi dalam rangka mengembangkan proses pendidikan belajar mengajar anak-anak.


"Soal dinamika yang berkembang di masyarakat, saat ini dipertimbangkan. Sebelumnya memang kami menerima proposal dari lembaga resmi di Sukoharjo untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler tersebut," terangnya.


"Salah satunya menggandeng lembaga untuk kegiatan kkegiatan yang sifatnya baru dan belum familiar di kalangan pelajar.


Ponpes kemudian memilih airsoft gun, dinilai baik, karena dalam menentukan target membutuhkan konsentrasi dan dalam menghafal Al Quran perlu kecermatan," pungkasnya. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog