Duh! Setelah Pasir & Dolar, Kini SDM RI Juga Diambil Singapura - DEMOCRAZY News
EKBIS HOT NEWS POLITIK TRENDING

Duh! Setelah Pasir & Dolar, Kini SDM RI Juga Diambil Singapura

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Duh! Setelah Pasir & Dolar, Kini SDM RI Juga Diambil Singapura


DEMOCRAZY.ID - Setelah heboh ekspor pasir ke Singapura dan devisa hasil ekspor (DHE) yang banyak disimpan di Negeri Jiran tersebut, kini diketahui mahasiswa atau akademisi Indonesia berbondong-bondong pindah kewarganegaraan.


Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengungkapkan alasan 3.912 Warga Negara Indonesia (WNI) pindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara (WN) Singapura sepanjang 2019-2022.


Menurut keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Dirjen Imigrasi, Silmy Karim, mengatakan bahwa alasan ribuan WNI pindah kewarganegaraan menjadi WN Singapura adalah potensi memperoleh taraf hidup yang lebih sejahtera.


Meskipun demikian, ia mengaku tidak mempermasalahkan keputusan para WNI tersebut selama dilakukan secara legal dan sesuai hukum.


"Saya kira sah-sah saja bagi WNI yang pindah kewarganegaraan demi taraf hidup yang lebih baik selama dilakukan secara legal. Mereka yang pindah ini usia-usia produktif, potensial," ujar Silmy, dikutip Senin (17/7/2023).


Menurut data Dirjen Imigrasi, sekitar seribu orang pada setiap tahunnya pindah kewarganegaraan menjadi WN Singapura. 


Rata-rata WNI yang berpindah kewarganegaraan adalah kelompok usia produktif, yakni berusia 25 sampai 35 tahun.


"WNI yang berpindah kewarganegaraan menjadi WN Singapura tersebut berada dalam kelompok usia produktif, usia 25 sampai 35 tahun," kata Silmy Karim.


Sebelumnya, Indonesia juga sempat kebobolan. Banyak dolar eksportir atau DHE yang disimpan di Singapura. 


Alhasil, tingginya nilai ekspor Indonesia sepanjang periode 2022 tidak memberi dampak bagi perekonomian dan likuiditas devisa di dalam negeri.


Oleh sebab itu, pemerintah pun menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam yang merevisi aturan sebelumnya tentang DHE dalam PP Nomor 1 Tahun 2019.


"Sehingga eksportir itu tidak hanya parkir di Singapura, berutang di Singapura, escrow di Singapura. Tapi ini semua kita tarik ke Indonesia," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, itu dalam sebuah Seminar Economic Outlook 2023 beberapa waktu lalu.


Sebelumnya, Indonesia juga dihebohkan dengan ekspor pasir, salah satunya ke Singapura. Sebagai catatan, Indonesia merupakan pemasok utama pasir laut Singapura untuk perluasan lahan. 


Pada 1997 hingga 2002, Indonesia tercatat mengekspor pasir laut ke Singapura rata-rata 53 juta ton per tahun.


Kehebohan ekspor pasir laut ini muncul setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. 


Aturan tersebut memungkinkan pengusaha tambang yang punya izin bisa mengumpulkan dan mengekspor pasir laut, asal kebutuhan dalam negeri terpenuhi.


Menteri Kedua Luar Negeri Singapura Mohamad Maliki Osman mengatakan ekspor pasir laut dilakukan oleh pihak swasta. 


Dia memastikan pemerintah tak akan memaafkan bagi importir yang melanggar hukum menyusul pembukaan ekspor pasir laut dari Indonesia.


"Kami tak akan membiarkan sektor swasta mana pun yang beroperasi dengan melanggar, atau bahkan tak mematuhi hukum negara tuan rumah tempat mereka beroperasi, atau hukum internasional dalam hal ini," ujar Osman dikutip dari CNN Indonesia, Senin (17/7/2023).


Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan sempat melontarkan kegeramannya terhadap Singapura ihwal pengembangan energi baru dan terbarukan.


"Ini Singapura minta supaya kita ekspor listrik clean energy ke sana. Kita enggak mau, saya bilang enggak mau. Mau, kalo proyeknya di kita. Ini kan brengsek Singapura ini, dipikir kita bodoh aja, dia tender perusahaan-perusahaan kita, emang gue pikirin," kata Luhut.


Memang, hubungan Indonesia dan Singapura selama ini selalu diwarnai oleh perihal ekonomi mulai dari TKI, ekspor listrik, pasir, DHE hingga yang terbaru terkait dengan warga negara. [Democrazy/CNBC]

Penulis blog