HOT NEWS POLITIK TRENDING

Dituding Mengintimidasi,Letkol Edi Purwoko Yang Perintahkan Copot Baliho Ganjar Pranowo Beri Pengakuan

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Dituding Mengintimidasi,Letkol Edi Purwoko Yang Perintahkan Copot Baliho Ganjar Pranowo Beri Pengakuan


DEMOCRAZY.ID - Telah viral sebuah video yang menyebutkan adanya oknum Komandan TNI melakukan penurunan baliho Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024, Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. 


Disebutkan oknum tersebut memaksa relawan untuk menurunkan baliho yang bergambar Bacapres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. 


Mengenai masalah ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan klarifikasi, bahwa penurunan baliho tersebut telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak pemasangnya, perwakilan partai, Satpol PP, juga Bupati setempat.


Selain itu, jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada Prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar tahun 2024. 


Berkaitan dengan hal tersebut, Komandan Kodim Letkol Inf. Edi Purwoko memberikan klarifikasi terkait kejadian yang berada di lahan Kodim 1013 Muara Teweh ini. 


Melalui Program Acara Kabar Petang, tvOne, Letkol Inf. Edi Purwoko menegaskan pihaknya hanya melaksanakan perintah Pimpinan TNI untuk menjaga netralitas TNI.


“Kami melaksanakan perintah pimpinan TNI tertinggi, bahwa TNI harus komitmen melaksanakan netralitas. Dimana kami melihat adanya pemasangan poster di lahan Kodim,” ungkap Letkol Inf. Edi Purwoko dalam program acara Kabar Petang, tvOne.


Pihaknya pun meminta maaf kepada publik sebab kejadian tersebut telah viral dan membuat kegaduhan di masyarakat. Hal ini demi menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2024.


“Sebelumnya saya minta maaf jika apa yang saya lakukan membuat kegaduhan. Ini sesuai dengan perintah Pimpinan kami melaksanakan netralitas TNI. Baliho berdiri di Lahan Kodim 1013 Muara Teweh,” ujarnya.


Letkol Edi juga menyebutkan prajuritnya tidak ada yang turut menurunkan baliho tersebut. Sebab pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Satpol PP, juga Panwaslu terkait masalah ini.


“Dan tidak ada prajurit kami yang menurunkan. Kami telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu terkait adanya baliho tersebut. Sehingga kami berkoordinasi sebelumnya untuk menurunkan baliho itu karena ada komitmen kami, yaitu menjaga netralitas TNI,” jelas Letkol Edi.


Komandan Kodim menjelaskan keberadaan baliho di atas lahan Kodim 1013 Muara Teweh. Menurutnya, perizinan baliho tersebut dibawah pemerintah daerah (Pemda) yang digunakan untuk iklan layanan masyarakat.


Selain itu, baliho tersebut bukanlah baliho komersial, bahkan Komandan Kodim menyebutkan pihaknya tidak mengadakan perhitungan sewa menyewa terkait baliho tersebut.


Letkol Edi juga mengatakan seharusnya pihak pemasang baliho tersebut berkoordinasi dengan izin kepada pihak Kodim. Sehingga dapat mengetahui iklan apa yang akan dipasang pada baliho di area Kodim.


“Seharusnya iya dong (iklan izin Kodim). Tanggung jawab saya (termasuk) service area kodim dalam hal ini lahan milik Kodim, tentunya ada komunikasi,” tegasnya.


“Kalau dari awal telah disampaikan tentu saya akan sampaikan ‘Pak, tidak boleh menggunakan fasilitas TNI dalam bentuk apapun untuk mendukung partai apapun, pasangan siapapun. Kita menjaga netralitas TNI,” sambungnya.


Ia pun menegaskan bahwa Dandim Muara Teweh Anti Capres Ganjar Pranowo itu tidak benar. Sebab dirinya sangat menghormati capres yang telah dipilih oleh masyarakat. 


“Sekali lagi kalau ada yang menggoreng Dandim Muara Teweh anti Capres Ganjar, Itu tidak betul. Saya hormat karena itu diminta atau ditunjuk oleh masyarakat Indonesia menjadi capres tentunya itu adalah putra-putra terbaik,” tegas Letkol Edi Purwoko.


Kemudian terkait kata-kata intimidasi diduga disampaikan oleh oknum TNI, Komandan Kodim Letkol Inf Edi Purwoko tidak dapat memberikan komentar. Sebab pihaknya tidak mengetahui siapa yang menyebutkan kata-kata tersebut.


“Yang menyampaikan siapa saja kami tidak tahu. Apakah dia mendengar sendiri atau dari siapa, kami tidak tahu,” tuturnya.


Dirinya mengaku tidak ada kata-kata ancaman apalagi intimidasi kepada pihak-pihak lainnya. Sebab telah melakukan koordinasi kepada sejumlah pihak terkait untuk mencopot baliho bergambar Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo. 


Selain itu, ia kembali menegaskan pihaknya hanya menjunjung tinggi netralitas TNI terhadap jalannya pemilu 2024. [Democrazy/TvOne]

Penulis blog