AGAMA HOT NEWS ISLAMI POLITIK TRENDING

Dari Dugaan Pelecehan Hingga Larangan Makan Nasi, Sejumlah Peraturan Mengerikan di Al-Zaytun Dibongkar Eks Pegawai

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HOT NEWS
ISLAMI
POLITIK
TRENDING
Dari Dugaan Pelecehan Hingga Larangan Makan Nasi, Sejumlah Peraturan Mengerikan di Al-Zaytun Dibongkar Eks Pegawai


DEMOCRAZY.ID - Satu persatu kebobrokan Panji Gumilang kembali dibuka ke publik. Kali ini dibuka oleh seorang eks pegawai di Ponpes Al-Zaytun yang dipekerjakan Panji Gumilang.


Wanita yang tak mau menyebutkan namanya itu mengaku memilih mundur dari Al-Zaytun lantaran rumah tangganya hancur berantakan yang berujung perceraian karena berbagai peraturan tak lazim yang diterapkan Panji Gumilang. 


“Banyak rumah tangga yang hancur dan berantakan. Ya, termasuk rumah tangga saya dan berujung perceraian," ujarnya dikutip dari kanal YouTube @metrotv Selasa (11/7/2023). 


Eks Pegawai Al-Zaytun itu mengaku Panji Gumilang membuat banyak peraturan tak biasa yang wajib dikuti, jika tidak konsekuensinya sangat mengerikan.


Meski demikian wanita muda itu  masih canggung untuk menceritakan secara terperinci peraturan tersebut dengan berbagai alasan. 


Intinya peraturan- peraturan itu yang membuat dirinya dan sejumlah pegai  lain tak betah di Al-Zaytun.


"Saya bersama teman saya ya keluar dengan beberapa alasan yang mungkin tak bisa diceritakan disini," katanya.


Tak hanya pegawai, wanita itu mengungkap peraturan tak lazim bikinan Panji Gumilang juga bikin banyak santri yang memilih hengkang dari Ponpes terbesar se Asia Tenggara itu. 


"Bahkan, sebelum saya pun sudah banyak yang mengundurkan diri. Saya menilai sudah tidak sehat, sudah tidak demokratis," imbuhnya. 


Dugaan Pelecehan Seksual dan Larangan Mengkonsumsi Nasi


Dalam wawancara terpisah Leny Siregar seorang eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) juga ikut membuka boro Panji Gumilang. 


Perlakuan Panji Gumilang membuat Leny tak mau pikir panjang untuk mengeluarkan anaknya yang saat itu mondok di Al-Zaytun. 


Leny mengaku memindahkan anaknya ke pesantren lain setelah mendapatkan bukti kasus dugaan pelecehan yang dilakukan Panji Gumilang terhadap para pegawainya.  


“Saya cross check ke almarhum suaminya korban pada saat itu.  Kemudian juga sempat dekat juga berteman dengan korban,” kata Leny.


Adapun barang bukti yang berhasil dikumpulkan Leny terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Panji Gumilang adalah rekaman suara percakapan antara korban dan pelaku. Leny mengaku kenal betul dengan suara yang ada di dalam rekaman tersebut. 


“Saya dapati juga bukti-bukti voice note dan saya kenal suara itu suara siapa, kemudian juga satu video percakapan yang memang meyakinkan saya memang itu adalah pimpinan pesantren dan juga korban,” ungkapnya. 


“Dari situ saya yakin sebelum viral di media massa saya tidak kuat untuk menanggung malu, saya tarik anak-anak saya dari situ,” tambahnya. 


Tak hanya dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di ponpes Al Zaytun, sikap arogan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang, juga menjadi alasan lain akhirnya Lenny Menarik anak-anaknya dari Ponpes tersebut.


 “Jadi ya sikap otoriter dari PG ini yang saya sudah tidak berkenan karena menyangkut hak orang tua, seperti soal kesehatan,” ungkap Leny. 


Pemaksaan lainnya yang dilakukan Panji Gumilang, soal mengharuskan santri dan pegawai yang berada di dalam Ponpes Al Zaytun memakan gandum untuk menggantikan konsumsi nasi. 


Imbas dari kebijakan ini kata Leny putrinya sampai berhenti datang bulan selama lima bulan berturut-turut dan kekurangan gizi. 


“Pemaksaan makan pokok roti gandum untuk menggantikan nasi secara 100 persen dan jika ada yang ketahuan makan nasi akan ditegur,” pungkasnya. [Democrazy/populis]

Penulis blog