HOT NEWS POLITIK TRENDING

Daftar Institusi Penyumbang Koruptor Terbanyak di Indonesia

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Daftar Institusi Penyumbang Koruptor Terbanyak di Indonesia


DEMOCRAZY.ID - Maraknya kasus korupsi di Indonesia yang terungkap lewat penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KP) kerap kali menyeret berbagai lembaga dan institusi. 


Hal ini pun diungkap oleh Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara seminar yang digelar di Gedung Juang KPK, Jakarta pada Selasa, (18/07/2023) kemarin. 


"KPK sudah banyak memberantas korupsi. Jumlah (koruptor) yang ditangkap oleh KPK sampai hari ini  sebanyak 1.615 orang. Pihak mana yang paling banyak ditangkap? Ya swasta," ungkap Firli.


Firli pun membenarkan bahwa banyak pihak swasta yang berhubungan dengan para penyelenggara negara, sehingga kemungkinan besar kerjasama yang dilakukan dalam rangka keberlangsungan pihak swasta tersebut di Indonesia. 


"Kenapa paling banyak swasta? Karena pihak swasta ini sering memberikan hadiah atau punya janji kepada penyelenggara negara. Kadang juga jadi sponsor pemilihan di daerah," lanjut Firli.


Namun, bukan hanya pihak swasta yang bertindak sebagai institusi penyumbang koruptor di Indonesia. 


Ada beberapa institusi lain yang ikut menjadi penyumbang koruptor terbesar sepanjang sejarah KPK.


Lalu, apa saja pihak yang berperan dalam banyaknya tindak pidana korupsi? 


Berdasarkan data yang diungkap KPK, berikut adalah beberapa institusi yang menjadi penyumbang koruptor di Indonesia :


1. Swasta


Seperti yang sudah disebutkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri, pihak swasta kerap kali terlibat dalam kasus korupsi karena adanya kerjasama dengan penyelenggara negara.


Institusi swasta yang dianggap sebagai institusi independen pun memiliki kebebasan untuk menjalin banyak kerjasama tanpa embel-embel institusi negara.


Hal ini pun yang membuat banyak pihak swasta yang akhirnya "mengkambinghitamkan" para penyelenggara negara dalam kasus korupsi.


2. Pejabat pemerintahan


Pihak institusi kedua yang menjadi penyumbang koruptor terbesar adalah para jajaran pejabat pemerintahan, terlebih lagi pejabat yang berhubungan dengan administrasi, perizinan, hingga pelaksana pelayanan publik.


Pejabat dalam tingkat eselon ini biasanya menjalin kerjasama dengan pihak eksternal pemerintahan sehingga rentan dalam terlibat kasus korupsi di luar kesepakatan secara resmi di pemerintahan.


3. Legislatif


Tak hanya pejabat pemerintahan di tingkat eselon, para legislator pun erat dengan kasus korupsi. Publik mungkin masih ingat dengan kasus korupsi e-KTP yang menyebabkan eks Ketua DPR RI Setya Novanto dijebloskan ke penjara.


Hal ini pun membuat kepercayaan publik terhadap para legislator atau pemangku jabatan di legislatif berkurang.


4. Pimpinan tingkat regional


Pihak lain yang juga erat dengan kasus korupsi adalah para pimpinan tingkat regional seperti Gubernur, Bupati, Walikota, hingga perangkatnya. Para pejabat pemerintahan yang sering kali mengutamakan pelayanan publik ini pun harus menjalin kerjasama dengan banyak pihak.


Iming-iming dari pihak eksternal yang sering menjerumuskan para pimpinan regional ini dalam kasus korupsi, suap, hingga gratifikasi.


5. Pejabat hukum


Kasus korupsi yang melibatkan para pejabat hukum seperti hakim, pengacara, dan jaksa pun membuat institusi dunia hukum menjadi salah satu penyumbang koruptor terbanyak.


Terbaru, kasus suap hakim MA pun menambah daftar panjang pejabat hukum yang terlibat kasus korupsi.


6. Polisi


Meskipun kerap kali dilibatkan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi, namun hal ini tidak menjamin lembaga kepolisian lepas dari kasus kasus korupsi yang dilakukan oleh para oknum polisi.


Dari data yang diungkap KPK, sejak tahun 2004 hingga 2023 ini setidaknya ada lima orang polisi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. [Democrazy/suara]

Penulis blog