AGAMA ISLAMI POLITIK TRENDING

Bandingkan Penghafal Al-Qur’an dan Alkitab, Ulama Asal AS Syeikh Yusuf Estes Ungkap Fakta Mengejutkan

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
POLITIK
TRENDING
Bandingkan Penghafal Al-Qur’an dan Alkitab, Ulama Asal AS Syeikh Yusuf Estes Ungkap Fakta Mengejutkan


DEMOCRAZY.ID - Salah satu mukjizat Al-Qur’an, mudah dihafal oleh umat Muslim. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga sudah menjamin.


Nah, ulama internasional asal Texas, Amerika Serikat, Syeikh Yusuf Estes, baru-baru ini mengungkapkan fakta menakjubkan tentang Al-Qur’an.


Ia mengeklaim bahwa lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia telah menghafal seluruh Al-Qur’an, sebuah angka yang jauh melebihi perkiraan sebelumnya.


Pada awalnya, Estes merenung tentang berapa banyak orang di dunia yang telah menghafal seluruh Al-Qur’an. 


Ia menyebut beberapa angka, mulai dari sepuluh ribu, lima puluh ribu, seratus ribu, hingga satu juta. Namun, jawabannya jauh lebih mengejutkan.


“Jika saya mengatakan seratus juta, apakah itu sudah cukup? Ternyata tidak,” kata kata Estes dalam video yang viral dikutip dari akun Instagram @islamiceducation.01, Sabtu (29/7/2023),menambahkan bahwa lebih dari 200 juta orang di dunia ini telah menghafal seluruh Al-Qur’an.


Bandingkan ini dengan jumlah orang yang mampu menghafal seluruh Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Menurut Estes, jumlahnya adalah nol. 


Hal ini mencerminkan pentingnya dan dedikasi luar biasa yang ditunjukkan oleh umat Islam di seluruh dunia dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.


Statistik ini mengejutkan banyak orang dan memicu diskusi tentang keunikan dan luasnya pengetahuan tentang Al-Qur’an di kalangan umat Islam di seluruh dunia.


Estes mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan kembali keagungan dan pentingnya Al-Qur’an. 


“Ini bukti luar biasa tentang bagaimana Al-Qur’an telah merasuk dalam hidup orang-orang di seluruh dunia. Subhanallah,” katanya.


Syeikh Yusuf Estes lahir dan dibesarkan di keluarga penganut agama Kristen yang taat. 


Setelah melakukan pengkajian yang mendalam tentang Islam, mantan pendeta ini memutuskan memeluk Islam dan menjadi pendakwah.


Pada 1994-2000, Yusuf Estes menjabat delegasi untuk konferensi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pemimpin agama, ulama pemerintah AS. 


Syeikh Yusuf Estes: Islam Bicara Perdamaian, tidak Mungkin Radikal


Islam, menurut Syeikh Yusuf Estes, tidak bisa menjadi radikal. Ulama internasional asal Texas, Amerika, itu menilai sebutan ‘Islam radikal’ yang sering disebut-sebut oleh berbagai media, merupakan rangkaian kata tidak masuk akal.


Karena Islam dan radikal, menurut Yusuf Estes, kedua kata tersebut sangat berlawanan dalam makna harafiahnya.


“Islam berbicara tentang pengorbanan, ketulusan, perdamaian, pengabdian dan keikhlasan sehingga tidak mungkin seseorang dapat menjadi radikal dalam keikhlasannya atau bahkan radikal dalam usahanya menciptakan perdamaian,” jelas Yusuf di Jakarta, Ahad (18/3/2018) sore.


Syaeikh Yusuf Estes mengajak masyarakat Indonesia dari segala latar belakang agama untuk berdialog secara terbuka guna mendapatkan kebenaran yang hakiki soal Islam.


“Saat ini Islam merupakan agama yang paling tinggi pertumbuhannya. Namun, di sisi lain, ada dari kalangan Muslim dan pemeluk agama lainnya yang menjadi ateis dan mereka berada dalam kegelapan,” ujar Syeikh Yusuf.


Syeikh Yusuf Estes saat ini tengah berada di Indonesia, dan akan melakukan kegiatan safari dakwah pada 17-21 Maret 2018 di beberapa kota di Tanah Air, yakni Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), dan Balikpapan (Kalimantan Timur). Pada lokasi tertentu dakwah Yusuf Estes terbuka untuk umum, termasuk umat non-Muslim.


Syeikh Yusuf Estes lahir dan besar dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat taat. Sebelum menjadi seorang da’i, dia merupakan seorang penginjil. 


Pada 1994-2000, Yusuf Estes menjadi anggota delegasi untuk Konferensi Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pemimpin Agama dan Ulama Pemerintah AS.


Safari dakwah Syeikh Yusuf Estes di Indonesia difasilitasi oleh Sahabat Dakwah Internasional (SDI) yang sebelumnya sukses menghadirkan ulama internasional, Zakir Naik dan Mufti Kerajaan Perlis Malaysia Mohd Asri Zainul Arifin (Dr Maza) untuk melakukan dakwah di beberapa kota di Tanah Air. [Democrazy/Inilah]

Penulis blog