POLITIK TRENDING

Andi Arief Singgung Ruwetnya 2024 Gegara Urusan 'Golden Boy' Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
TRENDING
Andi Arief Singgung Ruwetnya 2024 Gegara Urusan 'Golden Boy' Jokowi


DEMOCRAZY.ID - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyinggung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk cawe-cawe. 


Andi Arief menyebut Pilpres 2024 kali ini ruwet gara-gara urusan 'golden boy' Presiden Jokowi.


Hal itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitternya @Andiarief_


Mulanya, Andi Arief menyampaikan Pilpres menjadi ruwet karena pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu.


"Tanpa cawe-cawe, tak seruwet saat ini. Pilpres akan indah, capres hak 4 besar Partai hasil pileg PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem. Cawapres milik PDIP, PKB, Demokrat/PKS. Capres/cawapres partai yang berdaulat dengan menimbang aspirasi, bukan kehendak Presiden yang akan hilang kuasa," kata Andi Arief dalam cuitannya, Jumat (28/7/2023).


Saat dikonfirmasi, Andi Arief menuding ada kebingungan di balik urusan 'golden boy' atau yang dia sebut sebagai calon penerus. 


"Jokowi kebingungan sendiri. Mencari orang presiden. Sumber rekruitmennya partai, mana bisa presiden terlalu dalam mau ngatur semuanya?" ujar Andi Arief.


Andi Arief menduga situasi saat ini serba tidak pasti gegara urusan golden boy tersebut. Dia menuding bakal ada konflik kepartaian ke depannya.


"Indonesia terancam konflik besar kepartaian dalam tubuh negara. Semua serba tidak pasti melihat nasib siapa golden boy Jokowi sesungguhnya. Golden-nya belum tentu dapat. Konflik di depan mata," ucapnya.



Penjelasan soal Cawe-cawe


Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa bermaksud positif. 


Ia menilai Jokowi ingin Pemilu 2024 ke depan berlangsung dengan jujur, aman dan transparan.


"Ya jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden kebetulan secara langsung di depan pemimpin redaksi beliau menyampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif artinya pelaksanaan pemilunya berlangsung transparan, terbuka," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5).


Pramono mengatakan di era seperti sekarang tak mungkin seorang pemimpin ingin bertindak yang berlawanan dengan aturan. 


Pernyataan cawe-cawe, menurutnya untuk memastikan hilirisasi program pemerintah bisa berlanjut.


Pramono menepis jika cawe-cawe Jokowi untuk memengaruhi hasil pemilu. 


Menurutnya Presiden justru ingin pemilu berlangsung adil dan program di depan seperti IKN bisa berjalan.


"Oh nggak (mempengaruhi pemilu), bukan cawe-cawe kemudian untuk memengaruhi hasil pemilu sama sekali nggak. Cawe-cawe itu menciptakan pemilunya berlangsung dengan baik, dan apa yang menjadi keinginan beliau untuk hilirisasi tetap berlanjut," kata Pramono. [Democrazy/detik]

Penulis blog