DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Bachrum Achmadi mengungkapkan 3 nama yang dikabarkan menolak tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
3 nama yang menolak tawaran cawapres Anies Baswedan yaitu Menkopolhukam Mahfud MD, mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan putri Presiden ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid.
"Konon katanya nama-nama yang menolak tawaran cawapres Anies: -Mahfud MD -Andika Perkasa -Yenny Wahid," ungkapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Senin (17/7).
Namun yang menjadi pertanyaan, sepertinya Anies tidak menawarkan posisi cawapres secara langsung kepada ketiganya.
"Pertanyaannya apa benar Anies pernah menawarkan langsung ke mreka? Jangan ge-er lah!" ujarnya.
Konon katanya nama2 yg mnolak tawaran cawapres Anies:
— SiraitBatakDusun™️ (@bachrum_achmadi) July 16, 2023
-Mahfud MD
-Andika Perkasa
-Yenny Wahid
Pertanyaannya apa benar Anies pernah menawarkan lngsung ke mreka?
Jgn ge-er lah! 🤣🤣🤣
Sementara secara terpisah, pegiat media sosial Lukman Simandjuntak merasa putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid kurang menjual sebagai cawapres Anies Baswedan, ia pun mengungkapkan 4 alasannya.
Pertama, Yenny Wahid gagal mengambil alih PKB dari Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Kedua, ia tidak bisa membesarkan partai bentukannya, yaitu Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
Ketiga, Yenny Wahid terlihat anti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena ia pernah hanya mengizinkan kader dari PKBIB pindah ke luar parpol selain PKB dan PKS.
Dan keempat, rekam jejaknya mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yenny kurang menjual sebagai cawapres Anies, yang bersangkutan gagal ambil alih PKB dari Cak Imin, gagal besarkan PKBIB, anti PKS & rekam jejak dukung Ahok-Jokowi," ungkap Lukman.
Sehingga menurutnya yang lebih cocok mendampingi Anies untuk mengambil suara Nahdatul Ulama (NU) yaitu Menkopolhukam Mahfud MD atau Wakil Sekretaris BPET MUI Gus Najih.
"Mahfud MD lebih layak kalau mau ambil suara NU (Jatim) meski kadang statemennya "menyengesengsangrangkan" atau bisa juga Gus Najih," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Kamis (13/7).
Sosok Ini Berpeluang Besar Jadi Cawapres Anies, Siapa?
Teka-teki siapa yang menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan mulai terkuak.
Sosok ini disebut-sebut punya peluang paling besar untuk menjadi Cawapres Anies. Siapa?
"Makanya kita tidak pernah mauu berbicara tentang AHY. Kalau ditanya AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) berpeluang (jadi Cawapres Anies), sangat besar," ungkap Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali Sabtu lalu seperti dikutip, Senin (17/7/2023).
Namun Ahmad Ali menyerahkan semua pada Anies tentang sosok Cawapres yang nanti dipilihnya.
Anies menurutnya tentu punya pertimbangan siapa sosok cawapres yang akan menemaninya bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
"Kita konsisten untuk memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan untuk memilih siapa cawapresnya. Namun kewenangan yang diberikan dan siapa yang ditunjuk itu harus bisa dijelaskan secara empiris, secara saintifik mengapa memilih seseorang," tuturnya.
Sebelumnya ada sejumlah nama yang beredar sebagai calon Cawapres Anies Baswedan.
Partai Demokrat memberikan sejumlah nama kandidat Cawapres selain tentunya AHY yaitu Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf Al-Jufri dan Ridwan Kamil.
Dari sejumlah nama tersebut, 2 tokoh perempuan NU yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid disebut-sebut menjadi kandidat kuat menjadi Cawapres Anies.
Namun, sinyal 2 tokoh tersebut berubah. AHY lah disebut sebagai calon terkuat Cawapres Anies.
AHY sendiri berharap deklarasi cawapres Anies segera diumumkan secara terbuka ke publik.
"Berharap waktunya akan datang, dan mudah-mudahan tidak terlalu lama, artinya segera bisa dideklarasikan secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia," kata AHY kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
"Saya selalu ingin berprasangka baik, saya ingin selalu mempersiapkan diri dalam apapun tugas dan harapan rakyat, itulah mengapa saya akhirnya mengakhiri pengabdian di TNI dan masuk dalam dunia politik dan juga ke masyarakat karena saya ingin mempersiapkan diri menjadi bagian dari itu," ujarnya.
Sinyal AHY menjadi Cawapres Anies menguat setelah AHY menyambut kedatangan Anies Baswedan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai pulang haji. AHY sebelumnya juga ikut mengantarkan Anies saat berangkat haji.
"Saya kira itu semacam kode keras bahwa AHY-lah yang paling mungkin, paling dekat nama yang di kantong Anies untuk dijadikan sebagai pendamping di Pilpers 2024 yang akan datang," ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, kepada wartawan, Rabu (12/7/2023). [Democrazy/NW]