DEMOCRAZY.ID - Kejaksaan Agung menyatakan akan menelisik dugaan peran Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro (suami Ketua DPR RI Puan Maharani) di kasus korupsi BTS Kominfo.
Hal itu disampaikan setelah Kejagung secara resmi menetapkan M. Yusrizki, Direktur Utama PT Basis Utama Prima atau Basis Investment sebagai tersangka.
Kejaksaan Agung, Kamis (15/6/2023) menetapkan Muhammad Yusrizki, selaku Direktur Utama PT Basis Utama Prima, sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyediaan infrastruktur Base Tranceiver Station (BTS) dan infrastruktur pendukung Kominfo periode 2020-2022.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Kuntadi menyebut, Muhammad Yusrizki ditetapkan sebagai tersangka terkait jabatanannya sebagai Direktur Basis Utama Prima.
Perusahaan ini dimiliki oleh Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, yang tidak lain adalah suami politikus PDIP Puan Maharani. Happy disebut menguasai 99,99 persen saham di perusahaan tersebut.
Kekayaan Suami Puan Bertambah Rp 1 Triliun Hanya dalam Waktu Satu Tahun
Hapsoro Sukmonohadi baru-baru ini mengejutkan jagat maya karena kekayaan dirinya bertambah Rp 1 triliun hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Suami dari Ketua Umum DPR Republik Indonesia Puan Maharani ini dikenal sebagai pebisnis yang sukses.
Dilansir dari suara.com (31/3/2023), Happy Hapsoro sapaan akrabnya, memiliki berbagai macam bisnis mulai dari industri migas hingga perhotelan.
Unggahan tersebut menjelaskan bahwa bertambahnya kekayaan Hapsoro tersebut terjadi karena salah satu saham yang dimiliki oleh Hapsoro menunjukan kinerja yang baik.
Saham yang dimiliki Hapsoro tersebut merupakan saham PT Rukun Raharja dengan kode emiten (RAJA).
Dalam kurun waktu setahun terakhir, saham RAJA mengalami kenaikan luar biasa mencapai 450%, dengan peningkatan valuasi perusahaan sebesar Rp 3,6 triliun.
Hapsoro diketahui memiliki saham RAJA sebanyak 28,52% secara langsung, itu artinya kekayaannya bertambah sebanyak Rp 1,03 triliun.
Selain RAJA, Hapsoro juga berinvestasi di saham-saham lain yang juga mengalami kinerja yang baik. Adapun saham-saham tersebut diantaranya adalah saham dengan kode emiten SINI, MINA, dan PSKT.
Gurita Bisnis Happy Hapsoro, Dari Properti hingga Migas
Pada November 2022 lalu, Happy Hapsoro dan kolega dikabarkan mencaplok saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI) yang bergerak di bidang layanan akomodasi serta hotel.
SINI didirikan pada tahun 2005 dan memulai operasi bisnis dalam layanan akomodasi pada tahun 2006.
Perusahaan mengelola Imperial Singaraja, sebuah hostel modern yang menyediakan tiga jenis kamar akomodasi di kawasan strategis Lippo Cikarang.
Kabarnya, Happy Hapsoro dan rekan memborong sebanyak 70% saham SINI dan menjadi pengendali perusahaan yang baru.
Belum diketahui berapa nilai akuisisi saham tersebut, dan siapa saja mitra strategis yang ikut serta.
Pada tahun 2018, Perseroan mengakuisisi PT Interkayu Nusantara, sebuah perusahaan pengolahan kayu terutama untuk mebel rumahan yang berlokasi di Curug, Tangerang.
Belakangan, Happy Hapsoro juga masuk bisnis properti. Manuver ini terlihat dari akuisisi sebagian saham PT Sanurhasta Mitra (MINA) melalui kendaraan investasinya, PT Basis Utama Prima.
Per 19 September 2022, Basis Utama Prima memiliki 3 miliar saham MINA. Ini setara dengan porsi kepemilikan 45,71%.
Belum diketahui dari porsi saham siapa Happy Hapsoro melakukan aksi senyapnya tersebut. Namun, dalam daftar KSEI sehari sebelumnya, sebanyak 45,71% saham MINA dicatatkan dengan nominee CGS-CIMB Client.
Aksi tersebut membuat Happy Hapsoro menjadi pemegang saham terbesar MINA. Disusul di posisi kedua terbesar ada Eddy Suwarno yang memiliki 361,26 juta atau setara 5,50% saham MINA. Sedang sisanya sebesar 5,30% dimiliki oleh ASABRI.
MINA adalah pengembang properti. Salah satu aset utamanya adalah, pengelolaan lahan pengelola tanah seluas 40.663 m2 di kawasan Umalas, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Aset primer ini sedang dalam proses pengembangan untuk meningkatkan nilainya.
MINA juga sebagai pemegang utama saham PT Minna Padi Resorts, yang memiliki proyek bisnisnya "The Santai", sebuah vila berkonsep mewah untuk liburan keluarga.
Saat ini, "The Santai" dioperasikan oleh Lifestyle Retreats Pte. Ltd, dan dikelilingi persawahan serta berada di lokasi pedesaan, cocok bagi yang mendambakan ketenangan selama berlibur di Bali.
Selain itu, ada juga kepemilikan di PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) melalui PT Energi Melayani Negeri (EMN).
Dalam pengumuman aksi korporasi pemegang saham mayoritas FORU yakni PT Karya Citra Prima yang merupakan bagian dari Rajawali Group yang dinahkodai pengusaha nasional Peter Sondakh menjual semua kepemilikan sahamnya (89,25%) ke PT EMN.
PT EMN merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan dengan salah satu portofolio bisnis di segmen panel surya.
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia melalui dokumen Administrasi Hukum Umum (AHU) kepemilikan PT Energi Melayani Negeri dikuasai 90% oleh PT Sumber Energi Negeri.
Sedangkan 99,99% saham PT Sumber Energi Negeri dikuasai oleh PT Basis Utama Prima atau dikenal sebagai Basis Investment.
Meski jarang terdengar namanya, Happy Hapsoro sejatinya memang seorang pebisnis. Ia merupakan putra dari pebisnis properti dan jasa forwarding kenamaan Bambang Sukmonohadi.
Di sektor properti, Happy Hapsoro juga memiliki perusahaan bernama PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) yang bergerak sebagai operator hotel. Lewat PT Basis Utama Prima, Hapsoro diketahui memiliki 40% saham PSKT.
Selain perusahaan publik, perusahaan non-Tbk yang bergerak di sektor migas milik Happy Hapsoro adalah PT Odira Energy Persada.
Melansir Bloomberg, perusahaan memiliki spesialisasi dalam bisnis inti untuk memproduksi, memproses, mengangkut, dan memasarkan gas alam pembakaran bersih ke dalam industri dan pembangkit listrik.
Selain itu, PT Odira Energy Persada juga menyediakan layanan penginderaan jauh, eksplorasi geologi, analisis lingkungan, manajemen, dan administrasi di Indonesia. Di perusahaan ini Happy Hapsoro diketahui menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Happy juga pernah menjadi komisaris utama di jaringan hotel di Indonesia, yakni Red Planet. Akan tetapi, pada Agustus 2021, Happy Hapsoro mundur dari jabatan tersebut.
Di bisnis properti lainnya, Happy Hapsoro pernah membangun kondominium di kawasan eks Bandara Kemayoran, Jakarta yang bernama Blossom Residence. [Democrazy/CNBC]