DEMOCRAZY.ID - Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah, Bantul Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Saya zuriyah (keturunan) Nabi Muhamamad SAW, buku nasab jelas saya zuriyah Nabi. Keturunan Ba’alawi tes nasab gagal, tes DNA tidak berani,” kata Fuad Plered dalam video yang beredar.
Fuad Plered menuding keturunan Ba’alawi sering membuat masalah di suatu daerah termasuk Indonesia.
“Selain keturunan Ba’alawi aman dan tidak bikin ulah, 85 persen orang Indonesia sudah membawa darah Rasulullah dari jalur laki-laki dan perempuan,” kata Fuad Plered.
Indonesia mempunyai darah Rasulullah, kata Fuad Plered merupakan strategi dari Wali Songo.
“Itulah strategi Wali Songo untuk mengalirkan darah Rasulullah ke pribumi Indonesia,” jelas Fuad Plered.
Ia menantang keturunan Ba’alawi untuk tes DNA untuk mencari kebenaranan keturunan Rasulullah karena mereka menantang terlebih dulu.
“Kita minta tes DNA karena mereka menantang. kalau tidak ditantang, itu diam saja, karena mau merusak agama dengan membawa nama Rasulullah, merusak negara dengan membawa Rasulullah, itu tidak boleh dibiarkan, para pengecut, pencundang yang membiarkan ini berlangsung terus. Ini nama Rasulullah sedang dirusak,” pungkasnya.
Gus Fuad Plered Tegaskan Imam Asy-Syafi’i Bukan Keturunan Rasulullah
Muhammad Fuad Riyadi alias Fuad Plered menuding Abu Abdullah Muhammad ibn Idris al-Syafi’i (Imam Syafi’i) bukan keturunan Rasulullah.
“Saya sebagaimana orang Indonesia pengikut Imam Syafi’i dan bukan zuriyah Rasulullah. Kenapa saya ikuti? Ini soal ilmu itu bukan terkait zuriyah Rasulullah,” ungkap Fuad Plered di channel YouTube-nya.
Fuad mengakui mengamalkan Simtoduror maupun beberapa ratib bukan soal zuriyah tetapi ilmunya.
“Saya pengamal shalawat Simtoduror ijzah dari Habib Anis Solo, saya baca Ratib al-Haddad, Ratib al-Atthos. Ratib itu ilmu bukan soal zuriyah,” jelas Fuad Plered.
Diskursus apakah Ubaidillah putra dari Sayyidina Ahmad bin Muhajir sampai kiamat penemuan KH Imaduddin tidak bisa dibantah.
“Bantahan-bantahan tidak ilmiah. Habib Utsaman mufti Batavia adalah antek penjajah VOC, salah satu penyokong data untuk kepentingan Snouck Hurgronje yang menyamar jadi ulama,” jelasnya.
Dikutip dari Republika, menurut para sejarawan, ahli nasab, dan pakar hadis, Imam Syafi’i masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW.
Secara khusus, Imam Bukhari dan Imam Muslim telah memberi kesaksian mereka akan kevalidan nasabnya tersebut dan ketersambungannya dengan nasab Nabi Muhammad SAW.
Ulama legendaris ini bernama lengkap Muhammad bin Idris bin al-`Abbas bin `Utsman bin Syafi` bin as-Saib bin `Ubayd bin `Abdu Zayd bin Hasyim bin al-Muththalib bin `Abdu Manaf bin Qushay.
Jika diurut, secara nasab Sang Imam masih satu keturunan dengan Rasulullah SAW dari Abdu Manaf bin Qushay.
Imam Syafi’i ternyata masih termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Nabi Muhammad SAW.
Ayahnya bernama Idris. Ia adalah orang miskin yang berasal dari daerah Tibalah–daerah Tihamah dekat Yaman.
Imam Syafi’i terlahir pada 150 H/ 767 M. Ada dua pendapat tentang kota kelahiran Sang Imam.
Ada sejarawan yang meyakini Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina, namun sebagian berpendapat ia lahir di Asqalan–sebuah kota tak jauh dari Gaza. [Democrazy/SuaraNasional]