DEMOCRAZY.ID - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung kasusnya dengan aktivis HAM Haris Azhar soal tuduhan bisnis di Papua.
Luhut mengaku sengaja membuat serius kasus dengan Haris Azhar sebagai bentuk pembelajaran ke orang-orang yang menuduhnya bertindak bukan-bukan.
Apalagi, kata Luhut tuduhan yang dialamatkan Haris Azhar padanya menyangkut nama baiknya, keluarga, dan lain sebagainya.
"Padahal saya tidak pernah melakukan itu. Karena dalam hidup saya sudah berjanji pada diri saya, bahwa selama saya jadi pejabat negara, saya tidak mau berbisnis dalam negara," kata Luhut dalam wawancaranya dengan Karni Ilyas Club, Jumat 16 Juni 2023.
Kata Luhut, semenjak masuk ke dalam pemerintahan Jokowi, semua bisnis yang dimilikinya sudah diserahkan kepada pihak-pihak profesional.
Soal tuduhan Luhut punya bisnis di Papua, serangan itu dikatakannya juga pernah hinggap pada tahun 2017 dan 2018. Tetapi tak dihiraukan ketika itu.
Luhut Akui Kenal Baik Haris Azhar
Luhut kemudian menceritakan bagaimana hubungan baiknya dengan Haris Azhar. Mereka sudah berkenalan sejak 2012 silam. Haris disebut kerap meminta bantuan padanya, dan selalu dibantu.
Akan tetapi Luhut naik pitam saat dia tiba-tiba menuduh dengan narasi yang menyesatkan.
Luhut pun meminta agar dia meminta maaf, karena segala tuduhan itu bohong adanya, namun diabaikan.
Tiga kali somasi yang dilayangkan juga disebut diabaikan. Padahal di satu sisi, tidak ada kebebasan yang absolut dan semua harus dipertanggungjawabkan.
"Kalau kau berani bikin gitu sama saya, ya datang sifat asli saya sebagai seorang prajurit," katanya.
"Ya kau nantang saya akan hadapi sampai ke manapun."
Luhut mengaku kasus ini dibuat serius dengan hadirnya dirinya di persidangan dengan segala langkah hukum yang dilakukan sejak awal.
Sampai akhirnya Luhut bercerita semua yang diketahuinya soal Haris Azhar, dan ada kesempatan meminta maaf di tengah sidang saat bersalaman di depan hakim.
"Dia datang ke saya 'saya salah, saya mohon maaf'."
"Kamu brengsek kamu, saya bilang," kasar Luhut.
"Bebebeb," kata Luhut seolah menggambarkan ungkapan gagap dari Haris Azhar melakukan pembelaan.
"Saya bilang, kamu begini saya maafin, kalau maaf-maaf. Tapi pembelajaran buat kita, semua, siapapun dia, kalau dia tidak bertanggung jawab terhadap ucapan-ucapannya, itu punya konsekuensi hukum," kata Luhut pada Haris Azhar.
Kesal Mobilnya Dilempari Batu
Luhut kemudian menanggapi mobilnya yang dilempari batu dan bambu oleh massa usai meninggalkan persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Dirinya yang emosi bahkan mengaku hendak mau turun dari mobil, akan tetapi diurungkan.
"Saya niat mau turun waktu itu, walau sudah seusia ini saya juga masih bisa hadapi mereka," kata Luhut.
Baginya, persidangan sebenarnya tidak ingin dikuasai oleh pihaknya. Luhut bahkan berpesan pada petugas andai ada kapasitas 70 orang, maka dibagi dua pihak dengan formasi 35-35.
"Sebab saya ingin semua terbuka, karena tidak ada yang saya takutin. Tapi sudahlah biar pengadilanlah yang ngurusin itu semua," kata Luhut soal Haris Azhar. [Democrazy/Poskota]