HOT NEWS POLITIK TRENDING

Ternyata Kemenag Jadi Penyokong Sumber Dana Al Zaytun, Ridwan Kamil 'Kikuk' Tak Bisa Bubarkan Ponpes, Kenapa?

Democrazy Media
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Ternyata Kemenag Jadi Penyokong Sumber Dana Al Zaytun, Ridwan Kamil 'Kikuk' Tak Bisa Bubarkan Ponpes, Kenapa?


DEMOCRAZY.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut sumber dana pondok pesantren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang berasal dari Kementerian Agama.


Ridwan Kamil mengklaim telah melakukan investigasi internal dan hasilnya Kemenag telah menyokong Al Zaytun dengan dana hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.


"Dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al-Zaytun," ucap Kang Emil, sapaan akrab orang nomor satu di Jabar itu.


Sayangnya, tak disebutkan berapa jumlah pasti yang diterima Panji Gumilang untuk Mah'ad yang belakangan kerap membuat kontroversi itu.


Kemenag Jadi Beking Al Zaytun?


Ridwan Kamil menyebut pihaknya tak bisa gegabah mengambil tindakan pembubaran terhadap Ponpes Al Zaytun.


Justri, kata Ridwan Kamil, yang memiliki wewenang pembubaran Al Zaytun hanyalah Kemenag sendiri.


Pasalnya, Ponpes yang berdiri atas tanah 1.000 hektare itu telah mendapat perizinan dari Kementerian Agama.


"Pembubaran hanya dilakukan oleh Kemenag karena mereka yang memberikan izin," jelas Ridwan Kamil.


Ridwan Kamil mengatakan, metode pembelajaran di Ponpes Al Zaytun dimulai dari diniyah, aliyah hingga setarap mahasiswa.


"Izinnya ada di Kemenag karena sifatnya pesantren diniyah, aliyah dan seterusnya,” tuturnya.


Sosok Panji Gumilang Jauh dari Keilmuan


Sebelumnya Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Moh. Mukri menyebut, Panji Gumilang sosok yang jauh dari keilmuan.


Hal tersebut karena pernyataan-pernyataan yang diviralkan Panji Gumilang dinilai sangat meresahkan umat Islam di Indonesia.


Mukri menjelaskan, pendapat-pendapat yang disampaikan Panji Gumilang jauh dari pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).


Mukri menyoroti pendapat Panji Gumilang yang menyebut Al-Quran bukanlah kalamullah.


Ia menegaskan, pendapat Panji Gumilang tersebut jelas meresahkan dan jauh dari keilmuan.


“Pernyataan tersebut jelas meresahkan dan jauh dari sanad atau keilmuan yang diyakini oleh umat Islam yang menganut paham Ahlusunnah wal Jamaah,” jelas Mukri, dilansir dari NU Online.


Warga NU Diminta Jauhi Pendapat Panji Gumilang


Rektor Universitas NU Blitar Jawa Timur itu mengimbau kepada uma Islam dan warga NU agar berpegangan teguh di atas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.


Menurutnya, masifnya perkembangan zaman dan teknologi saat ini dapat mempengaruhi paham keagamaan seseorang.


Pasalnya, dengan sarana teknologi banyak sekali penyampaian-penyampaian terkait ilmu agama yang tersebar di media sosial dengan mudahnya.


Mukri meminta umat Islam dan warga NU agar lebih selektif dalam mengonsumsi ajaran-ajaran yang disampaikan, seperti Panji Gumilang.


“Perhatikan siapa yang menyampaikan dan dilihat sanad atau silsilah guru dan keilmuannya,” imbaunya.


Kementerian Agama Harus Turun Tangan


Mukri mendesak Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas agar turun tangan dalam permasalahan Panji Gumilang.


Ia berharap tidak ada lagi keresahan di tengah umat Islam di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.


"Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.


Adapun sederet kontroversi yang disampaikan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun, telah terseba luas.


Di antaranya pernyataan Al-Quran bukan kalamullah, Allah tak bisa berbahasa Indramayu, Indonesia Tanah Suci.


Lalu, Panji Gumilang juga merencanakan membangun Pesantren Kristen, Salat Idul Fitri bercampur shaf antara laki-laki dan perempuan, menyerukan santrinya menyanyikan Salam Yahudi, cara adzan yang nyeleneh dan parahnya dosa zina bisa ditebus dengan uang. [Democrazy/DW]

Penulis blog