DEMOCRAZY.ID - Bikin geleng-geleng kepala. Seorang seorang ustaz yang ditunjuk salah satu Ponpes di daerah Glenmore untuk mengisi program pembinaan kerohanian warga binaan di Lapas Banyuwangi ketahuan membawa narkoba. Ustaz itu menyembunyikan sabu dalam dompet STNK mobilnya.
Ustaz berinisial MS (49) itu terciduk saat hendak masuk ke lapas untuk mengajar pada Rabu pagi.
Petugas mendapati barang itu saat melakukan penggeledahan secara menyeluruh terhadap sang ustaz, baik tubuh maupun barang yang dibawa.
Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan bahwa petugas sebenarnya sudah curiga dengan gelagat MS sejak sepekan lalu.
Usai mengajar warga binaannya pada pekan lalu MS sempat meminta petugas kesehatan lapas untuk memeriksa tekanan darahnya.
"Dari gelagatnya, petugas kesehatan kami curiga kalau MS ini seperti orang yang menyalahgunakan narkoba," kata Wahyu.
Karena tidak memiliki cukup bukti saat itu petugas tidak melakukan penangkapan. Para petugas lapas pun menunggu momentum ketika sang ustaz kembali ke lapas untuk mengajar.
"Saat ada momentum dia masuk lagi ke lapas kami lakukan penggeledahan secara menyeluruh dan akhirnya ditemukan satu paket kristal putih dalam bungkusan plastik klip di gantungan kunci mobilnya," kata Wahyu.
Menindaklanjuti temuan itu, para petugas langsung meminta MS untuk menjalani pemeriksaan tes urine.
Sesuai dugaan, hasil pemeriksaan urine terhadap yang bersangkutan memang positif.
"Saat dilakukan tes urine, hasil tes urine MS menunjukkan hasil positif metamfetamin dan yang bersangkutan mengaku mengkonsumsi narkoba tadi malam di kediamannya," lanjut Wahyu.
Kepada petugas Lapas MS mengaku bahwa barang itu dia gunakan untuk konsumsi pribadi. Dirinya mengaku tidak ada niat untuk menyelundupkan sabu itu ke dalam Lapas.
"Atas temuan itu petugas berkoordinasi dengan Satreskoba Polresta Banyuwangi untuk membantu melakukan pengembangan," tutur Wahyu.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari menyebutkan bahwa MS sebenarnya baru 3 kali itu mengajar agama di Lapas Banyuwangi. Kali ketiga sebelum mengajar itulah MS terciduk membawa sabu.
"MS ini baru tiga kali ini mengajar pembinaan kerohanian di Masjid Lapas Banyuwangi. Mengajarnya setiap hari Rabu," katanya, Rabu (21/6/2023).
Dia jelaskan bahwa Lapas Banyuwnagi memang bekerja sama dengan sejumlah organisasi keagamaan untuk memperkaya kazanah keilmuan agama para warga binaan.
"Lapas Banyuwangi ada beberapa ustaz yang mengajar beberapa bidang seperti kaligrafi, sejarah kebudayaan Islam, qiraah, hingga Bahasa Arab. Salah satunya MS ini," ujarnya. [Democrazy/detik]