HOT NEWS POLITIK TRENDING

Sengaja Potong Foto Anies Bareng Ganjar, PDIP Masih Dendam Kalah Pilkada 2017?

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Sengaja Potong Foto Anies Bareng Ganjar, PDIP Masih Dendam Kalah Pilkada 2017?


DEMOCRAZY.ID - Foto Anies Baswedan yang dipotong saat berpose bersama Ganjar Pranowo dalam rangkaian ibadah haji, adalah bahasa politik perlawanan yang ingin disampaikan PDI Perjuangan jelang Pilpres 2024.


Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Survei dan Poling Indonesia (Spin) Igor Dirgantara mengomentari hilangnya wajah Anies yang seharusnya ada dalam gambar bersama Ganjar, saat diunggah akun Twitter PDIP.


Hilangnya gambar Anies, dalam pandangan Igor, karena PDIP punya sejarah politik tidak mengenakan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.


Menurutnya, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Anies pada Pilkada 2017, menjadi dendam politik yang diupayakan tak berulang di Pilpres 2024.


"PDIP masih belum bisa menerima kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta 2017," ujar Igor, Kamis (29/6).


Dia menilai, unggahan akun resmi PDIP yang memotong foto Anies, secara tidak langsung ditafsirkan publik sebagai lawan kuat untuk dikalahkan.


"Anies dianggap sebagai aktor dibalik kekalahan tersebut (Pilkada 2017). Makanya PDIP tidak hanya di darat tapi di medsos, di udara juga berusaha melakukan perlawanan terhadap Anies," demikian Igor menambahkan. 


Foto Ganjar Diedit, Pengamat: PDIP Sengaja Pancing Ujaran Kebencian Pendukung Anies



Potret ibadah haji Ganjar Pranowo dan kerabat yang diunggah akun media sosial Twitter PDI Perjuangan memantik perdebatan di kalangan publik.


Sebab, salah satu foto yang diunggah sudah melalui proses editing dan dinilai berbau politis. 


Hal ini lantaran foto kebersamaan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dipotong, sosok bakal capres dari Nasdem itu hilang.


Pengamat politik Citra Institute Efriza mengamati, postingan PDIP tersebut sengaja dibuat agar terjadi perbincangan di medsos antara pendukung Ganjar dan Anies.


“PDIP melakukan itu di media sosial, diharapkan terjadinya trending topic, sehingga harapannya menghadirkan rasa simpati masyarakat, juga memancing emosi kelompok Anies,” ujar Efriza, Kamis (29/6).


Melalui perbincangan di medsos antara dua pendukungan bakal capres tersebut, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo itu menduga PDIP sedang memainkan salah satu strategi politiknya.


“Upayanya menghadirkan polemik agar menghasilkan konsolidasi bagi pendukung Ganjar Pranowo. Sebab, itu telah menghadirkan pro-kontra antar dua pemilih,” tuturnya.


Bisa jadi, PDIP sengaja memancing para pendukung Anies untuk membuat pernyataan kontroversi.


“Jika ternyata kubu Anies malah tersengat dengan mengeluarkan pernyataan dan terpancing mengeluarkan ujaran kebencian, kegeraman, ini menguntungkan kubu PDIP,” katanya.


“Itulah maksud postingannya. Mereka merasa sukses, ketika terjadi pro-kontra,” tutup Efriza. [Democrazy/RMOL]

Penulis blog