DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan memang ada pekerja asing yang menjadi pengawas proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Ia menegaskan, pekerja asing itu diperlukan untuk kualitas bangunan IKN. Jokowi tidak ingin IKN seperti SD inpres.
"Karena kita ingin menaikan level kualitas kita. Jangan nanti hasilnya nanti kayak SD inpres, mau?" kata Jokowi usai meninjau harga sembako di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Padahal SD inpres era Soeharto itu diakui dunia, bahkan dapat Nobel...
Ini Dia Penelitian yang Dapat Nobel karena Bahas SD Inpres!
Nama Esther Duflo menjadi tersohor setelah dirinya dinobatkan sebagai peraih nobel bidang ekonomi tahun 2019 karena penelitiannya yang berfokus pada pengentasan kemiskinan global.
Salah satu fokus penelitian wanita kelahiran 46 tahun silam ini adalah peranan pendidikan dalam mengurangi angka kemiskinan terutama di negara-negara berkembang.
Ternyata, Duflo pernah melakukan penelitian terkait SD Instruksi presiden (Inpres) yang nge-tren pada era Order Baru (Orba).
Duflo meneliti apakah ada pengaruh kebijakan pembangunan infrastruktur sekolah dasar terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam salah satu penelitiannya yang berjudul "Dampak Jangka Menengah Ekspansi Pendidikan : Studi Kasus Program Pembangunan Sekolah di Indonesia", Duflo menyoroti adanya kebijakan SD Inpres terhadap angka partisipasi pendidikan, gaji, serta partisipasi tenaga kerja dalam kurun waktu 13 tahun (1986-1999).
Perlu diketahui, SD Inpres merupakan proyek peningkatan kualitas pendidikan di rezim Orde Baru . SD Inpres terbentuk dengan keluarnya Instruksi Presiden Nomor 10/1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Gedung SD.
👉Hasil penelitian Duflo menyebutkan bahwa: pembangunan lebih dari 60.000 SD pada era Orde Baru memiliki dampak positif terhadap angka partisipasi pendidikan kala itu. Adanya program SD Inpres juga memiliki dampak positif terhadap angka partisipasi di sektor tenaga kerja formal.
***
Mantan Sekretaris Kabinet RI era Presiden SBY, Dipo Alam menyebut dirinya lebih percaya SD Inpres Soeharto lebih bermanfaat dibanding IKNnya Jokowi.
"Saya lebih percaya hasil SD INPRES Soeharto lebih bagus manfaatnya bagi rakyat, dari "IKN Jkw" yg konon mau "model2an meroket"?...," sentil Dipo Alam di akun twitternya @alamdip22, Kamis (15/6/2023).
Saya lebih percaya hasil SD INPRES Soeharto lebih bagus manfaatnya bagi rakyat, dari "IKN Jkw" yg konon mau "model2an meroket"?...@msaid_didu @RamliRizal @DJRachbini @korantempo@republikaonline @ReflyHZ @KompasTV @CNNIndonesia @cnbcindonesia @kompascomhttps://t.co/Nz42KhHptI
— Dipo Alam (@alamdip22) June 15, 2023
Ngelus dada gue, level kepala negara tapi tdk paham sejarah bangsanya sendiri. SD Inpres program melegenda, success story bangsa Indonesia yang adopsi bangsa lain dan diapresiasi UNESCO
— King Purwa (@BosPurwa) June 15, 2023
Katanya kepemimpinan ibarat tongkat estafet tapi meremehkan legacy pendahulunya! Ampyun dah! pic.twitter.com/LEO5m92m0v