DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi menyebut banyak lulusan S2 guru yang kesulitan mencari kerja dan harus beralih profesi sebagai tukang sapu. Ia mengatakan kondisi ini terjadi di sebuah negara yang tidak bisa mengelola puncak bonus demografi yang berimbas kepada pengangguran yang merajalela. "Saya lihat, saya baca di berita ini di negara lain yang saking sulitnya mencari kerja di lulusan S2, yang seharusnya menjadi guru saat ini menjadi tukang sapu. S2, lho," ungkap Jokowi dalam peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kamis (15/6). Jokowi bercerita, di suatu negara di Afrika mengalami lonjakan pengangguran hingga 33,6 persen dalam 7 tahun setelah puncak bonus demografi. Hal ini terjadi lantaran pemerintah yang tak bisa mengelola peluang puncak bonus demografi dengan baik. "Saya tidak usah sebut negaranya mana tapi saya yakin bapak ibu tau. dan kita tak ingin terjadi seperti itu. Oleh sebab itu kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini,&q
DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi menyebut banyak lulusan S2 guru yang kesulitan mencari kerja dan harus beralih profesi sebagai tukang sapu. Ia mengatakan kondisi ini terjadi di sebuah negara yang tidak bisa mengelola puncak bonus demografi yang berimbas kepada pengangguran yang merajalela. "Saya lihat, saya baca di berita ini di negara lain yang saking sulitnya mencari kerja di lulusan S2, yang seharusnya menjadi guru saat ini menjadi tukang sapu. S2, lho," ungkap Jokowi dalam peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kamis (15/6). Jokowi bercerita, di suatu negara di Afrika mengalami lonjakan pengangguran hingga 33,6 persen dalam 7 tahun setelah puncak bonus demografi. Hal ini terjadi lantaran pemerintah yang tak bisa mengelola peluang puncak bonus demografi dengan baik. "Saya tidak usah sebut negaranya mana tapi saya yakin bapak ibu tau. dan kita tak ingin terjadi seperti itu. Oleh sebab itu kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini,&q