DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo disebut menginginkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan sejumlah alasannya. Pertama , pilpres bakal lebih irit biaya jika kontestasi diikuti oleh dua paslon. Sebab, gelaran pilpres hanya akan berlangsung satu putaran. “Negara tak perlu keluar terlalu banyak (anggaran) untuk (melaksanakan) putaran kedua,” ucap Rommy dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com. Alasan kedua , dengan adanya dua paslon justru meminimalisir keterbelahan di tengah masyarakat. Pasalnya, kemunculan tiga paslon justru akan membuat masyarakat terbagi ke beberapa kelompok pendukung capres-cawapres tertentu. “Jadi terlalu lama kontestasi itu menghabiskan perhatian publik dan energi bangsa ini,” ungkap dia. Terakhir, dalam pandangan Rommy wajar bagi Jokowi hanya ingin Pilp
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo disebut menginginkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan sejumlah alasannya. Pertama , pilpres bakal lebih irit biaya jika kontestasi diikuti oleh dua paslon. Sebab, gelaran pilpres hanya akan berlangsung satu putaran. “Negara tak perlu keluar terlalu banyak (anggaran) untuk (melaksanakan) putaran kedua,” ucap Rommy dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com. Alasan kedua , dengan adanya dua paslon justru meminimalisir keterbelahan di tengah masyarakat. Pasalnya, kemunculan tiga paslon justru akan membuat masyarakat terbagi ke beberapa kelompok pendukung capres-cawapres tertentu. “Jadi terlalu lama kontestasi itu menghabiskan perhatian publik dan energi bangsa ini,” ungkap dia. Terakhir, dalam pandangan Rommy wajar bagi Jokowi hanya ingin Pilp