NasDem: Ucapan Butet Kartaredjasa Seperti Buzzer, Bau Alkohol Politik! - DEMOCRAZY News
HOT NEWS POLITIK TRENDING

NasDem: Ucapan Butet Kartaredjasa Seperti Buzzer, Bau Alkohol Politik!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
NasDem: Ucapan Butet Kartaredjasa Seperti Buzzer, Bau Alkohol Politik!


DEMOCRAZY.ID - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyebut pernyataan budayawan Butet Kartaredjasa tak lebih dari seorang buzzer bayaran.


Ia menyampaikan demikian dalam merespons pernyataan Butet yang menyinggung ada orang yang tengah dipantau KPK, tapi mengaku tengah dijegal.


"Butet itu seniman enggak usah ditanggapi, mungkin juga buzzerRp, sehingga ucapannya bau alkohol politik," kata Gus Choi ketika dikonfirmasi, Senin (26/6).


Gus Choi menyebut jika ucapan seniman ataupun budayawan tulen biasanya akan datang dari hati nurani yang pernyataannya ditujukan untuk mengkritik demi kebaikan.


"Kalau ocehan Butet ini kekuasaan. Baiknya dia ngoceh enggak usah kita tanggapi karena itu berbau alkohol politik kelompok," ucap dia.


Sebelumnya, pada puncak perayaan Bulan Bung Karno yang digelar oleh DPP PDIP, Butet menampilkan monolog yang menyinggung banyak hal.


Salah satunya ia menyinggung sosok yang tengah dipantau oleh KPK, tapi mengaku tengah dijegal.


"Ya, begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal," kata Butet.


"Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eeehhh lah kok koar-koar mau dijegal," lanjutnya.


Butet Kertaredjasa membacakan  pantun di acara Bulan Bung Karno (BBK) 2023 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Sabtu (24/6).


Pantun itu menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).


Berikut pantun Butet:


Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.


Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.


Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.


Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.


Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan. [Democrazy/CNN]

Penulis blog