AGAMA HOT NEWS ISLAMI POLITIK TRENDING

Naik Haji Nyeleneh Versi Al Zaytun: Tak Perlu ke Mekkah, Lempar Jumrah Pakai Duit

Democrazy News Indonesia
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HOT NEWS
ISLAMI
POLITIK
TRENDING
Naik Haji Nyeleneh Versi Al Zaytun: Tak Perlu ke Mekkah, Lempar Jumrah Pakai Duit


DEMOCRAZY.ID - Pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun belakangan ini jadi perbincangan hangat publik. 


Bagaimana tidak, ponpes pimpinan Panji Gumilang itu diduga mengajarkan pendidikan menyimpang dari syariat Islam serta begitu kontroversial.


Terbaru Panji Gumilang mengajarkan aturan nyeleneh mulai dari mengubah kalimat syahadat hingga melaksanakan Haji tanpa pergi ke Mekkah. 


Simak penjelasan tentang cara naik haji ponpes Al Zaytun yang dinilai menyesatkan berikut ini.


Naik Haji Tanpa ke Mekkah


Panji Gumilang mengajarkan bahwa ibadah haji tak perlu dilakukan di Tanah Suci Mekkah, tapi cukup di ponpes Al Zaytun. Hal tersebut diungkap langsung oleh mantan pengurus ponpes bernama Ken Setiawan. 


Dalam salah satu kesempatan, Ken Setiawan menyampaikan bahwa Panji Gumilang mengajarkan pada para santri cukup beribadah haji dengan mengunjungi ponpes pada 1 Muharram. 


"Ibadah haji nggak perlu ke Mekkah, cukup datang ke Al Zaytun setiap satu tahun sekali pada 1 Muharram," tutur Ken Setiawan pada Kamis (22/6/2023).


Pada tanggal itu, semua Korwil Ponpes Al Zaytun dan para santri melakukan ritual haji sehingga suasana menjadi ramai. 


Namun ritual haji yang dilakukan bukan mengelilingi Ka’bah, melainkan mengeliling pesantren Al Zaytun.


"Di dalam itu sekitar 250 ribu jamaah hadir semua, masing-masing Korwil juga melakukan ritual ibadah Haji. Keliling tawaf misalnya, kita bukan keliling Ka'bah tapi keliling pesantren yang luasnya 1.200 hektar," ungkap Ken.


"Kita bertakbir Allahu Akbar bahwa inilah Islam ini besar, mewah, megah, lengkap fasilitasnya," sambung Ken. 


Cara Nyeleneh Tawaf dan Lempar Jumrah


Selain itu cara tawaf yang dilakukan di Al Zaytun sangat berbeda dibanding ibadah haji pada umumnya. Korwil dan para santri disebut menyerukan fasilitas ponpes Al Zaytun.


"Tawaf itu mengakbarkan Al Zaytun dengan segala kelengkapan fasilitasnya. Saya rasa semua orang yang ke sana mengucap Subhanallah, besar sekali, luas sekali," ucap Ken. 


Para santri ponpes Al Zaytun juga diajarkan Panji Gumilang cara melempar jumrah berbeda. 


Bukan dengan kerikil seperti di Mekkah, mereka diajarkan melempar bahan bangunan dalam bentuk uang..


"Ada juga istilah lempar jumrah kalau di Mekkah menggunakan kerikil. Jika di Mekkah umumnya melempar jumrah dengan kerikil, di ponpes Al Zaytun para jamaah diminta melempar 'semen' dalam bentuk uang," ucap Ken.


"Jadi tiap orang yang datang ke sana dari rombongan wilayah mana nanti di akhir sesi sambutan Syekh Panji Gumilang, ada ritual melempar jumrah, misalnya dari Jakarta ada Rp1 miliar. Ini melempar jumrah tidak pakai kerikil tapi dulu minimal dengan tujuh sak semen dalam bentuk duit," pungkasnya. [Democrazy/suara]