HOT NEWS POLITIK TRENDING

Mengejutkan! Pengakuan Terbaru Pimpinan Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang: Saya Komunis!

Democrazy News Indonesia
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Mengejutkan! Pengakuan Terbaru Pimpinan Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang: Saya Komunis!


DEMOCRAZY.ID - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang seakan tak henti-hentinya membuat kontroversi. 


Ia bahkan sampai di demo oleh ribuan warga di sekitar Indramayu lantaran ajaran yang dibawakan olehnya diduga sesat dan melenceng dari sunnah Islam. 


Bagaimana tidak, sempat heboh pelaksanaan sholat Idul Fitri yang menyatukan laki-laki dan perempuan, memperbolehkan santrinya berzina, hingga meragukan Al Quran. Terkini, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya adalah seorang komunis. 


“Saya komunis, anak-anakku sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998. Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” kata Panji Gumilang.


Panji Gumilang menyebut, ekonomi China adalah kekuatan dunia yang dapat menyalip kapitalis Amerika Serikat dan Eropa. 


“China sebagai pendatang baru harus kuat daripada raksasa tua. Kaum kapitalis Eropa sudah hidup ratusan tahun kaya, kapitalis AS ratusan tahun sudah tua,” jelas Panji Gumilang.


Kekuatan China, lanjut Panji, tidak dapat terlepas dari peran Deng Xiaoping yang terkenal dengan pernyataannya, ‘tidak peduli apakah itu kucing putih atau kucing hitam, selama bisa menangkap tikus, itu adalah kucing yang baik’.


“Jangan pura-pura kucing yang menyayangi tikus seperti yang dilakukan oleh kaum imperalis kapitalis. Seperti menyayangi rakyatnya tapi dia mencengkeram. Bahasa China begitu, entah ngerti entah tidak orang China itu,” papar Panji Gumilang.


“Kucing galak, pura-pura sayang kepada tikus. Kan tikus makanan kucing kan, di mana ada kucing yang sayang pada tikus,” ungkap Panji Gumilang menganalogikan. 



Deng Xiaoping menekankan tanggung jawab individu dan insentif material. Dia mendesak pembentukan tenaga kerja terampil dan teknisi yang membantu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan negara.


Deng bersikeras China tetap menjadi negara sosialis dengan kontrol pusat. Reformasinya tentu meningkatkan kualitas hidup semua masyarakat China.


Selama kepemimpinannya, Deng Xiaoping telah menyetir China ke arah pertumbuhan ekonomi setelah Revolusi Budaya. 


Berkat kebijakannya, ekonomi China berkembang pesat, standar hidup meningkat, kebebasan pribadi dan budaya yang meluas (dibanding era sebelumnya), dan hubungan China membaik dengan dunia internasional.


Walaupun menggunakan kebijakan pasar bebas untuk mengubah China menjadi negara maju, Deng Xiaoping meninggalkan China dengan pemerintahan yang otoriter dan berkomitmen pada aturan satu partai, yaitu Partai Komunis China. 


Beberapa tugu peringatan dan patung dibangun untuk memperingati dan menghormati kontribusi beliau selama masa kepemimpinannya di China. [Democrazy/SuaraNasional]