HOT NEWS POLITIK TRENDING

Luhut Sebut Perusahaan Besar Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik Rp19,5 Triliun di RI, Tesla?

Media Democrazy
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Luhut Sebut Perusahaan Besar Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik Rp19,5 Triliun di RI, Tesla?


DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa pabrik mobil listrik dunia yang berinvestasi di Indonesia itu ternama.


Adapun investasi tersebut berupa pembangunan pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi USD1,3 miliar atau setara Rp19,5 triliun. (Kurs: Rp15.021/USD)


Sementara itu, ketika ditanya terkait apakah perusahaan berasal dari Amerika Serikat, Luhut hanya menjawab yang pasti perusahaan bagus dan produk tersebut sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia.


"Iya itu udah pabriknya (akan berdiri di Indonesia), untuk namanya nanti dikabarin. Yang pasti perusahaan bagus lah," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Marves, Jumat (23/6/2023).


Sebelumnya, Luhut melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada pabrikan mobil listrik dunia yang berinvestasi di Indonesia.


"Bapak Presiden dapat kami laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal. Investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi 1,3 milliar dolar Amerika," kata Luhut dikutip dari siaran langsung Youtube Sektretariat Presiden.


"Ini akan menjadi game changer buat presiden karena produk EV yang mereka produksi cocok dengan selera rakyat Indonesia dengan harga yang terjangkau," tambahnya.


Meski begitu, Luhut menyebutkan bahwa produsen tersebut memerlukan adanya suplai tembaga untuk membuat suatu ekosistem dari mobil listrik.


Oleh karenanya, Luhut mengungkapkan bahwa pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur harus harus terus didukung. 


Dia menargetkan pabrik ini dapat beroperasi secara komersial pada Mei 2024.


Adapun Luhut mengatakan bahwa proyek ini menelan investasi USD860 juta dengan kapasitas 100 ribu ton.


Di mana bahan baku foil tembaga ini diproduksi dari bahan baku katoda tembaga dari smelter PT Freeport Indonesia.


"Hilirisasi tembaga ini harus menjadi prioritas utama kita, karena dalam setiap satu mobil listrik dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kg di luar tenaga di baterai listriknya," katanya. [Democrazy/Oke]

Penulis blog