HOT NEWS POLITIK TRENDING

Luhut Sebut Bunga Utang Kereta Cepat Sudah Deal dengan China, Ini Besarannya

Democrazy Media
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Luhut Sebut Bunga Utang Kereta Cepat Sudah Deal dengan China, Ini Besarannya


DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sudah menyelesaikan negosiasi bunga utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan China. Menurutnya tidak ada masalah mengenai hal itu.


"Bunga (utang) kita sudah selesaikan, saya kira tidak ada masalah," katanya di Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2023).


Saat dikonfirmasi terkait besaran bunga utang, Luhut tak banyak berkomentar. Namun ia memastikan besarannya di atas 2%.


"Pasti lebih (dari 2%), lebih. Karena bunga dunia sekarang naik," lanjutnya.


Ia pun menyebut Indonesia sudah berhasil mendapatkan pinjaman tersebut. "Sudah, nggak ada masalah," singkatnya.


Sebelumnya Luhut menyatakan negosiasi bunga utang selama ini masih 'under control'. Saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Luhut meminta untuk tak perlu khawatir dan mendengarkan kabar miring soal pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, termasuk urusan negosiasi bunga utang.


"KCIC ini tak usah dengar banyak sana sini, negosiasi mengenai bunga dan lain-lainnya itu semua under control. Kalau teamwork baik tidak ada yang tidak bisa diselesaikan," ujar Luhut dalam rapat yang diadakan Jumat (9/6/2023).


Lebih lanjut dia meminta semua pihak tidak membuat berita bohong atau hoax soal Kereta Cepat. 


Dia menjamin semua negosiasi dan urusan pembangunan Kereta Cepat berjalan dengan baik.


"Jangan dari kita sendiri bikin berita hoaks gagal sana sini, semua terkendali mengenai itu," ungkap Luhut.


Dalam catatan detikcom, sebelumnya bunga utang kereta cepat ditawarkan 4%. 


Namun, setelah Luhut melakukan negosiasi langsung ke China bunga menjadi turun ke angka 3,4%. Targetnya, sendiri Indonesia ingin agar bunga utang di level 2%.


Total pinjaman yang akan dilakukan ke CDB sebesar US$ 560 juta atau Rp 8,2 triliun. 


Pinjaman ini akan diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pimpinan konsorsium Indonesia di PT KCIC. [Democrazy/detik]

Penulis blog