HOT NEWS POLITIK TRENDING

'KKN Era Jokowi Lebih Buruk Dibanding Soeharto'

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
'KKN Era Jokowi Lebih Buruk Dibanding Soeharto'


 KKN ERA JOKOWI LEBIH BURUK DIBANDING SOEHARTO


Kejahatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, jauh lebih buruk jika dibandingkan era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.


Penilaian itu diutarakan oleh mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli. 


"KKN dia dan keluarganya. Ini, Jokowi lebih ganas KKN-nya, lebih brutal dibandingkan Soeharto," ucap Rizal Ramli.


Rizal Ramli menceritakan pengalamannya dalam rezim pemerintahan Soeharto. Menurutnya, anak Soeharto berani melakukan praktik KKN ketika ayahnya sudah berkuasa 15 tahun.


Namun, lanjutnya, kondisi itu berbeda dengan anak Presiden Jokowi yang mulai memanfaatkan kekuasaan ayahnya di usia pemerintahan baru seumur jagung.


"Kita ini kan pernah ditangkap oleh Soeharto, tapi Tommy Soeharto bisnis ngaco-ngaco setelah Soeharto berkuasa 15 tahun. Ini, anak-anak Jokowi baru kuasa 7 tahun si Kaesang punya 60 perusahaan, investasi ratusan miliar, dari mana itu dia dapat uang?" kata Rizal Ramli.


Dia menengarai, uang-uang itu didapat anak-anak Jokowi dari para taipan. 


Dia mencontohkan, Sinarmas yang melakukan investasi di perusahaan Kaesang sebesar Rp 150 miliar, yang menurutnya tidak masuk akal.


"Kadi sebetulnya anak-anaknya (Jokowi) melakukan dagang kekuasaan," demikian Rizal Ramli.


Boneka Oligarki sampai KKN Ditabung Diam-diam, Era Jokowi Dinilai ‘Lebih Berbahaya’ dari Era Soeharto!


Ada yang berpandangan bahwa pemerintah era Presiden Jokowi lebih berbahaya daripada pemerintah era Presiden Soeharto. 


Disebutkan bahwa era Jokowi semakin menegaskan betapa kekuatan modal saat ini menjalar ke mana-mana menjadi oligarki.


Hal tersebut kemudian mendominasi kehidupan politik dan ekonomi di Tanah Air, dengan Jokowi sebagai ‘bonekanya’.


“Ya, itu yang sekarang lagi kita cemaskan sebetulnya, kan seolah-olah dianggap oligarki itu hanya mengasuh Jokowi,” kata Rocky Gerung, pada Ahad (11/4).


“Ternyata dia asuh juga partai-partai politik, bahkan mahasiswa juga diasuh, mahasiswa yang doyan amplop,” ungkapnya.


Lebih dari itu, Rocky Gerung menyebut oligarki juga telah menjalar hingga ke anak-anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.


“Yang lebih serius lagi, kita jangan lupa bahwa Ubedilah Badrun justru memberi perspektif lain atau persepsi baru pada soal oligarki itu langsung pada anak-anaknya,” tandasnya.


“Kini bukan lagi oligarki tapi betul-betul KKN juga, kan anak-anak Presiden itu yang dilaporkan, dan itu yang orang keingat diam-diam bahwa ternyata memang ada oligarki yang menguasai presiden, tetapi anak-anaknya juga menjadi oligarki di istana memanfaatkan oligarki besar untuk kepentingan bisnisnya,” kata Rocky Gerung.


Hal itu pun membuat orang-orang merasa curiga, karena bisnis kuliner yang dilakukan kedua anak Jokowi tiba-tiba meledak dan investor masuk ke situ.


“Kan itu namanya melebihi dari zaman Pak Harto, zaman Pak Harto pasti ada semacam Keppres yang memberi Keuntungan pada keluarga istana dan itu semua orang tahu karena itu bagian dari politik presiden pada waktu itu, Presiden Soeharto,” ujar Rocky Gerung.


Indonesia pun seharusnya merubah kebijakan saat era Soeharto tersebut, tetapi ternyata tidak bisa.


“Justru di era Pak Jokowi yang demokratis dan terbuka, bisnis keluarga itu betul jalan diam-diam dan begini kan nanti baru bisa terbuka Kalau Pak Jokowi Lengser,” ucap Rocky Gerung.


Dia pun membandingkan pemerintahan era Jokowi dan Soeharto yang memiliki ‘taktik’ serupa tapi tak sama.


“Kalau Pak Harto dari awal fair dalam arti terbuka, semua orang bisa tahu apa yang disebut Monopoli cengkeh, monopoli jeruk pada waktu itu, BPJS segala macem,” ucap Rocky Gerung.


“Kalau sekarang diem-diem, kenapa? Karena sistem kapitalisme juga orang bisa taruh saham, tidur di situ, tetapi orang semacam Ubedilah Badrun dan banyak orang di luar itu menganggap justru ini yang paling berbahaya karena presiden sebetulnya menabung KKN diem-diem. Nah, ini yang kita cemaskan,” katanya.


Rocky Gerung menyebut oligarki yang berbisnis dengan Jokowi pun tentunya ingin menyelamatkan bisnis mereka di masa depan.


“Sehingga sampai sekarang kan gak ada sinyal bahwa Presiden Jokowi udah punya kader untuk menyelamatkan bangsa ini, nggak ada tuh,” pungkasnya, dikutip  dari channel Youtube Rocky Gerung Official. [Democrazy/RMOL]

Penulis blog