DEMOCRAZY.ID - Selama berdiri sejumlah tokoh nasional telah berkunjung ke Mahad Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Salah satu tokoh yang pernah menyaksikan proses belajar di Mahad Al Zaytun adalah Abdulah Mahmud Hendropriyono. Mantan Ketua Badan Intelijen Negara ini berkunjung ke Pondok Pesantren Al Zaytun pada 14 Mei 2003. Saat itu Hendropriyono harus melakukan pemancangan patok pertama gedung pembelajaran Dr. Ir. H. Ahmad Soekarno di kawasan Pesantren Al Zaytun. Kedatangan Hendropriyono bertindak mewakili Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri. Kesaksian Hendropriyono diutarakan saat menulis kata pengantar buku Al Zaytun, Sumber Inspirasi. Seperti ditulis dalam kata pengantar yang bertajuk Jadilah Petarung Republik Indonesia, ketika melihat langsung proses pembelajaran, AM Hendropriyono mengaku terkesan pada kurikulum yang diajarkan Pondok Pesantren Al Zaytun yang disebutnya inklusif, terbuka, membina toleransi dan perdamaian. Hendropriyono juga menulis ketidakpercayaann
DEMOCRAZY.ID - Selama berdiri sejumlah tokoh nasional telah berkunjung ke Mahad Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Salah satu tokoh yang pernah menyaksikan proses belajar di Mahad Al Zaytun adalah Abdulah Mahmud Hendropriyono. Mantan Ketua Badan Intelijen Negara ini berkunjung ke Pondok Pesantren Al Zaytun pada 14 Mei 2003. Saat itu Hendropriyono harus melakukan pemancangan patok pertama gedung pembelajaran Dr. Ir. H. Ahmad Soekarno di kawasan Pesantren Al Zaytun. Kedatangan Hendropriyono bertindak mewakili Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri. Kesaksian Hendropriyono diutarakan saat menulis kata pengantar buku Al Zaytun, Sumber Inspirasi. Seperti ditulis dalam kata pengantar yang bertajuk Jadilah Petarung Republik Indonesia, ketika melihat langsung proses pembelajaran, AM Hendropriyono mengaku terkesan pada kurikulum yang diajarkan Pondok Pesantren Al Zaytun yang disebutnya inklusif, terbuka, membina toleransi dan perdamaian. Hendropriyono juga menulis ketidakpercayaann