DEMOCRAZY.ID - Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ancam Presiden Jokowi untuk turun jabatan baik-baik atau turun dengan berdarah-darah.
BEM UI ancam Jokowi dalam dua pilihan: Turun baik-baik sebelum Pemilu 2024, atau turun dengan (kekerasan) tumpah darah. Hal ini diisampaikan dalam Podcast Abraham Samad (20/6).
Anak asal Kota Pontianak ini, ancam Jokowi, "Di tahun 2023, solidaritas mahasiswa sudah terbangun. Buruh, nelayan, NGO semua gabung. Ini warning bagi Jokowi," ucap Melki.
Melki pastikan gelombang besar perlawanan akan terjadi, "Sampai Juni 2023, solidaritas elemen masyarakat sedang terbangun dan sedang kuat-kuatnya," ungkap dia.
"Kita sudah siap dengan pelbagai gerakan," terang Melki, BEM UI sudah jenuh dengan Pemerintahan Jokowi.
Apalagi kita sudah dibungkam dalam mengeluarkan pendapat, "Jokowi menebar ketakutan pada anak muda untuk bersuara," ujarnya.
BEM UI tengah lakukan gerakan sejuta surat ke rumah Jokowi.
"Kita lihat, apakah Jokowi peduli? Kalau surat saja tidak direspon. Kita beri dua pilihan itu," ucapnya dengan gaya petantang petenteng karena tak pikirkan dampaknya bagi rakyat.
[VIDEO]
BEM UI Mengaku Akun Twitter-nya Diretas Usai Kritik Jokowi
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengaku akun Twitter-nya sempat diretas.
Peretasan itu terjadi setelah akun Twitter BEM UI mengunggah kritik terhadap Presiden Jokowi.
"Benar (diretas)," ujar Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat dikonfirmasi, Senin (22/5/2022).
Melki mengatakan peretasan terjadi sejak Minggu (21/5) sekitar pukul 21.00 WIB.
Dia berkata, sampai pagi tadi, akun Twitter BEM UI belum dapat diakses. BEM UI tidak bisa login ke akun sendiri.
"Malam tadi, tiba-tiba akun Twitter resmi BEM UI ter-logout dari seluruh perangkat yang terhubung," katanya.
"Kami sudah melalui banyak upaya dan otentikasi, tapi hingga pagi ini, Twitter resmi BEM UI masih belum bisa kami akses," sambung dia.
Melki menuturkan peretasan itu terjadi usai BEM UI mengkritik Presiden Jokowi.
Dia menyebut, setelah postingan itu, tiba-tiba akun Twitter BEM UI sudah tidak dapat diakses lagi.
"Kami tidak tahu pasti karena publikasi yang mana, tapi peretasan itu terjadi setelah kami melancarkan kritik kami tentang cawe-cawe politik Presiden Jokowi yang menyebabkan BEM UI sempat trending di Twitter," tuturnya.
Diketahui, BEM UI sempat mengunggah postingan berkaitan dengan sikap cawe-cawe Jokowi. Dalam postingan itu, BEM UI menilai Jokowi sudah bukan milik rakyat, melainkan milik parpol. [Democrazy/KataLogika]