DEMOCRAZY.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai wajar kerugian yang dialami oleh perusahaan pengelola Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dalam ajang balap motor World Superbike (WSBK).
Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga menjelaskan awalnya ajang WSBK menjadi pendorong pertama untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia saat pandemi COVID-19. Saat itu, pariwisata di Indonesia dianggap sangat baik dan siap.
Karena ajang WSBK merupakan awal yang dilakukan untuk mendorong pariwisata, maka ia menilai wajar kalau mengalami kerugian.
"Jadi kalau ada rugi, ya wajarlah, karena di mana-mana namanya promosi pertama ya memang rugi. Mana ada orang promosi jualan, untung, kalau semua harus jual, untung, semua bahagia. Semua akan masuk ke bisnis itu. Ini nggak, karena kondisinya nggak ini (terimbas pandemi), makannya kami masuk, dan itu bukan soal kerugian, ini soal penugasan," katanya dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Arya pun menjelaskan awalnya Sirkuit Mandalika seharusnya dibangun investor, tetapi saat itu kondisinya pandemi.
Di mana investor enggan memberikan investasi untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
"Nggak siap mereka (investor). Maka BUMN masuk, membangun infrastruktur yang harusnya dibangun investor. Jadi ini adalah sebuah rangka untuk mendorong pariwisata," jelasnya.
"Bayangin, kita baru corona, baru vaksinasi, tiba-tiba kita bikin yang namanya WSBK. Itu artinya BUMN itu masuk ke area di mana orang belum berani masuk, supaya menggerakkan ekonomi," lanjutnya.
Indonesia saat itu ingin menunjukkan bahwa bisa pulih lebih dulu di tengah pandemi COVID-19.
Jadi ajang WSBK itu menjadi modal awal Indonesia untuk bangkit dan lebih dulu dari negara lain, terutama dari sektor pariwisata.
"Indonesia mau tunjukkan bahwa kita bangkit lebih dulu dari negara lain, dan ada yang namanya pariwisata. Pariwisata adalah sektor industri paling terpukul pada saat corona. dan ketika itu ada momen yang namanya WSBK, tahun 2021 akhir kalau gak salah," pungkasnya
Sebelumnya, Holding BUMN industri aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, berencana akan menghapus ajang balap motor WSBK dari Sirkuit Mandalika. Pasalnya, WSBK dinilai tak menarik bagi sponsor bahkan menimbulkan kerugian besar.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, ajang tersebut tidak menarik bagi sponsor hingga mendatangkan kerugian Rp 100 miliar.
Angka tersebut memberikan sumbangsih terbesar dari kerugian yang dibukukan Sirkuit Mandalika.
"Itu sebetulnya event tidak menarik, crowd, dan tidak menarik juga secara sponsorship. Ini berdampak Rp 100 miliar daripada kerugian kita," kata Dony dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu (14/6) lalu.
Oleh karena itu, Dony mengatakan pihaknya saat ini dalam proses negosiasi untuk penghapusan ajang ini dari Sirkuit Mandalika. Harapannya, ke depan beban perusahaan juga akan ikut berkurang.
"Kami akan melakukan renegosiasi untuk menghilangkan WSBK, sehingga WSBK-nya akan turun. Akan kita hilangkan sehingga tidak akan muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK," jelasnya. [Democrazy/detik]