Kata FX Rudy: Kaesang dan Jokowi Sudah Beda KK, Jadi Bukan Politik Dinasti! - DEMOCRAZY News
HOT NEWS POLITIK TRENDING

Kata FX Rudy: Kaesang dan Jokowi Sudah Beda KK, Jadi Bukan Politik Dinasti!

Media Democrazy
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Kata FX Rudy: Kaesang dan Jokowi Sudah Beda KK, Jadi Bukan Politik Dinasti!


DEMOCRAZY.ID - Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo merespons isu politik dinasti yang disematkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga.


Isu tersebut menghangat setelah adanya wacana putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep maju dalam kontestasi Pilkada Depok mendatang. 


Menurut Rudy, siapapun berhak mencalonkan diri sebagai calon pejabat publik. 


"Kalau menyangkutkan Mas Kaesang menggunakan kaos apa dan sebagainya itu hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (16/6/2023).


Seperti telah diketahui, keluarga Presiden Jokowi juga berkarir di dunia politik dan berhasil menjabat di jabatan publik.


Di antaranya putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo. 


Kemudian ada juga menantunya, Bobby Nasution yang kini duduk sebagai Wali Kota Medan.


Menurut FX Rudy, jika sudah pecah Kartu Keluarga (KK) jika mereka mencalonkan diri tidak bisa disebut sebagai politik dinasti.


Kini semua putra Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana telah memiliki KK sendiri-sendiri sejak melepas status lajangnya.


"Kalau politik dinasti masih dalam satu keluarga. KK itu lho. Sekarang Bapak Presiden kan sendiri. Tinggal Bapak dan Ibu," tuturnya.


Ketiga putranya kini telah memiliki keluarga sendiri 


"Mas Kaesang sudah KK sendiri. Mas Wali KK sendiri. Mbak Kahiyang KK sendiri," jelas FX Rudy.


Begitu juga dengan dirinya yang kini masih bertiga dengan istri dan satu anaknya.


"Jadi yang namanya keluarga itu. Saya masih keluarga. Yang 4 sudah keluarga sendiri," terangnya.


Politik Dinasti


Sebelumnya, Ketua DPD PKS Solo, Daryono mengomentari terkait kabar putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang berniat terjun ke dunia politik.


Ditemui usai acara silaturahmi antara PKS dan Golkar Solo di kantor DPD di Kerten Laweyan, Selasa (13/6/2023) malam, Daryono sebenarnya tidak mempermasalahkan terkait niat Kaesang maju sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Depok, Jawa Barat.


Namun Daryono hanya mengkhawatirkan munculnya dinasti politik bila Kaesang Pangarep benar terjun ke politik mengikuti jejak kakaknya Gibran Rakabuming Raka dan kakak iparnya, Bobby Nasution.


"Kalau saya semua warga negara Indonesia berhak untuk maju di manapun kan secara peraturan itu nggak ada," ujar Daryono.


"Jadi kita persilakan walaupun kalau saya lebih kepada sebagaimana dulu saya ditanya mas Gibran maupun mas Bobby di Medan jadi saya menyayangkan seandainya nanti muncul politik dinasti. Apapun alasannya itu tidak baik, apapun alasannya," tambahnya.


Selain itu Daryono juga memberi tanggapan soal kabar Kaesang Pangarep akan digaet Partai Gerindra Solo untuk maju di Pilwalkot Solo 2024, termasuk disandingkan dengan Ketua DPD II Golkar Solo, Sekar Tandjung.


"Itu semuanya mungkin, kalau kita Monggo saja. Kita melihat bahwa kami lebih kepada gini, masyarakat sekarang sudah cerdas, sudah pintar, informasi sudah terbuka," jelasnya.


"Dan kita lebih fokus dalam pendidikan politik agar masyarakat bisa melihat mana nih obyektifnya. Bukan terpesona dengan pencitraan. Saya kira masyarakat sudah tahu mana yang pencitraan mana yang esensial," terang dia.


Meski PKS Solo telah memiliki calon wali kota (Cawalkot) yang akan ia usung sendiri, Daryono juga mengatakan partainya tidak menutup kemungkinan mendukung Kaesang maju di Pemilu 2024.


"Kalau dikatakan tidak mungkin, nggak juga sebenarnya kan itu tadi tapi kita lebih cenderung sudahlah politik dinasti itu biar (tidak baik)," tambahnya.


Namun demikian Daryono berharap agar tidak muncul dinasti politik termasuk dari keluarga Presiden Jokowi.


"Biar ini lebih baik buat beliau, buat pak Jokowi, buat keluarganya akan lebih baik," tegasnya.


"Apalagi beberapa pernyataan sebelumnya kan sepertinya itu tidak sinkron dengan apa yang beliau sampaikan dahulu. Kita pingin belajar agar konsisten, belajar agar ada kontribusi. Kontribusi kepada masyarakat tidak harus lewat jalur politik itu saja," imbuh Dia.


Lebih lanjut menurut Daryono, soal rumor dinasti politik dari anak-anak Jokowi sudah sangat terbuka.


"Iyalah (politik dinasti) bagi kami itu sudah terlalu vulgar kalau dikatakan dinasti politik. Kalau dikatakan tidak itu terlalu naif," pungkasnya. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog